TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat, kedua pihak menggelar sejumlah latihan perang yang diklaim terbesar sepanjang tahun 2018 dan bahkan terbesar selama empat dekade terakhir. Amerika Serikat dengan komando Asia-Pasifiknya, menggelar latihan perang maritim terbesarnya, yang digelar setiap dua tahun sekali. Sementara Rusia akan menggelar latihan perang terbesar selama 40 tahun terakhir saat era Uni Soviet. Berikut tiga latihan perang terbesar sepanjang tahun 2018.
1. Latihan Perang Maritim Komando Asia-Pasifik (RIMPAC)
Tentara Kanada dari Resimen Royal 22e turun dari kendaraan amfibi AAV-P7 / A1 saat melakukan operasi penyerangan dalam latihan Rim of the Pacific (RIMPAC) bersama dengan Marinir AS di Camp Pendleton, California, AS 13 Juli 2018. REUTERS/Mike Blake
Latihan perang maritim internasional terbesar di dunia yang ditutup pada 2 Agustus setelah lebih dari satu bulan kegiatan pelatihan dilakukan di dan sekitar Kepulauan Hawaii dan California Selatan.
Baca: Terungkap, Israel Ikut Latihan Perang Marinir Terbesar di Dunia
Dilansir dari www.cpf.navy.mi, 1 September 2018, 25 negara, 46 kapal perang, lima kapal selam, 17 pasukan darat, dan lebih dari 200 pesawat dan 25.000 personel berpartisipasi dalam latihan Rim of the Pacific 2018. Tahun ini, latihan tempur RIMPAC menandai latihan ke-26 yang dimulai pada 1971 dan yang diadakan setiap dua tahun sekali.
Diselenggarakan oleh Armada Pasifik AS, RIMPAC 2018 dipimpin oleh Wakil Laksamana AS, John D. Alexander, komandan Armada ke-3 AS, yang menjabat sebagai komandan gugus tugas gabungan (CTF).
Prajurit Korps Marinir tiba di Kona, Big Island, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu, 12 Juli 2018. Prajurit Korps Marinir akan mengikuti Force Integration Training di Kona, Big Island, pada 12-22 Juli 2018, bersama dengan UMC dan 26, yang tergabung dalam Rim of the Pacific (RIMPAC) 2018. ANTARA
Latihan perang maritim Rimpac tahun ini termasuk pasukan dari Australia, Brunei, Kanada, Chili, Kolombia, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Israel, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Peru, Republik Korea, Republik Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Inggris, Amerika Serikat dan Vietnam.
Selain itu, untuk pertama kalinya sejak RIMPAC 2002, Pusat Komando Armada ke-3 AS dipindahkan dari San Diego ke Pearl Harbor untuk mendukung komando dan kontrol semua pasukan Armada ke-3 di wilayah tanggung jawab Armada ke-3, untuk memasukkan pasukan yang beroperasi ke depan di Pasifik Barat.