Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituduh Lakukan Spionase, Pembuat Film Australia Divonis 6 Tahun

image-gnews
Dalam foto 29 Agustus 2018 ini, pembuat film asal Australia, James Ricketson, turun dari truk tahanan setelah kedatangannya di Pengadilan Kota Phnom Penh di Phnom Penh, Kamboja. (AP Photo / Heng Sinith, File)
Dalam foto 29 Agustus 2018 ini, pembuat film asal Australia, James Ricketson, turun dari truk tahanan setelah kedatangannya di Pengadilan Kota Phnom Penh di Phnom Penh, Kamboja. (AP Photo / Heng Sinith, File)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Kamboja memvonis seorang pembuat film Australia untuk enam tahun penjara atas tuduhan spionase karena menerbangkan drone saat kampanye partai oposisi.

Dilaporkan Reuters, 31 Agustus 2018, James Ricketson, 69 tahun, ditangkap Juni lalu setelah dia menerbangkan drone saat kampanye yang diselenggarakan oleh partai oposisi, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), yang dibubarkan pemerintah sebelum pemilu.

Baca: Australia Prihatin Atas Pemilu Kamboja, Kenapa?

Ricketson didakwa dengan tuduhan spionase, meskipun masih belum jelas dia dituduh memata-matai siapa. Keluarganya menyebut vonis pengadilan ini sebagai tragedi.

"Pengadilan Kota Phnom Penh telah memutuskan untuk menghukum James Ricketson dan menghukumnya enam tahun penjara karena spionase dan mengumpulkan informasi yang berbahaya bagi negara antara Desember 2010 dan Juni 2017," kata Hakim Seng Leang.

Pembuat film Australia, James Ricketson, berbicara dari van tahanan di luar Pengadilan Kota Phnom Penh, di Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 31 Agustus 2018. (Foto AP / Heng Sinith)

James Ricketson, yang telah menghabiskan lebih dari satu tahun di balik jeruji setelah jaminannya ditolak, muncul di pengadilan mengenakan seragam penjara merah muda dan memegang salinan buku thriller "The Faithful Spy" karangan Alex Berenson.

Berbicara di pengadilan setelah putusan, Ricketson menyatakan tidak percaya atas putusan.

"Dari negara mana saya melakukan spionase?" Tanya Ricketson.

"James hampir 70 tahun dan tidak dalam keadaan sehat, keluarga kami sangat takut tentang apa yang akan terjadi padanya di sana jika hal-hal berubah menjadi yang terburuk," kata keluarga Ricketson setelah putusan.

"James bukan mata-mata. James mencintai Kamboja dan orang-orang Kamboja. Dia adalah seorang pembuat film dan seorang manusia," kata keluarga.

Baca: Sebut Pemilu Kamboja Cacat, AS Akan Batasi Visa Pejabat Kamboja

Selama dengar pendapat yang dimulai pekan lalu, pihak penuntut berpendapat bahwa karya Ricketson telah merusak reputasi Kamboja di panggung dunia.

Ricketson telah mengunjungi Kamboja selama lebih dari 20 tahun, memproduksi film dokumenter tentang negara dan orang-orangnya.

"Kami benar-benar mencari lebih banyak dukungan dari pemerintah Australia yang baru," keponakan Ricketson, Bim Ricketson.

Sineas Australia, James Ricketson menyampaikan permintaan maafnya lewat sepucuk surat kepada Perdana Menteri Hun Sen. REUTERS/Samrang Pring

Perdana Menteri Australia yang baru, Scott Morrison, mengatakan bahwa pemerintahnya akan membantu pembuat film James Ricketson.

Morrison, dalam kunjungan ke Indonesia, seperti dilansir dari Associated Press, mengatakan Ricketson akan mendapatkan dukungan konsuler dari pemerintah.

"Seperti biasa dalam jenis kasus ini, untuk menangani hal-hal ini adalah dengan tenang dan langsung. Ini adalah cara yang terbaik membantu warga negara." lata Morrison.

Baca: PM Australia Scott Morrison, Sosok Agresif Luar-Dalam

Sementara Human Rights Watch mengecam keputusan dan dinilai tidak adil, dan wakil direktur Asia kelompok Human Right Watch, Phil Robertson, juga mengkritik Australia karena gagal secara terbuka dan konsisten menentang Kamboja, dan mengatakan pendekatan lunak bukan hanya bangkrut secara moral, namun sama sekali tidak efektif.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

1 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

1 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

1 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

2 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

2 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

2 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

2 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

2 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

4 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.