TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 500 tentara Somalia dinyatakan lulus dari Pusat Pelatihan Keamanan Inggris yang didirikan di sebelah selatan Somalia Baidoa. Demikian kutipan berita dari Forces Network, Rabu 29 Agustus 2018.
Di pusat pelatihan tersebut, pasukan Inggris memberikan pelatihan kepada Angkatan Bersenjata Somalia, SNA, sejak Januari 2017. Materi yang diberikan antara latihan mengenai medis, pengembangan kepemimpinan, logistik dan hak asasi manusia.
Baca: Inggris Buka Kedutaan Sementara di Somalia
Kuli angkut menunggu kedatangan karung-karung daun khat di Mogadishu, 6 Agustus 2014. Inggris melarang keberadaan daun khat yang dibawa oleh imigran Somalia sejak Juli lalu. REUTERS/Feisal Omar
"Pelatihan yang kami berikan dimaksudkan untuk membangun Somalia lebih stabil dan makmur," kata Mark Lancaster, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, seperti dikutip Middle East Monitor.
Lancaster menjelaskan, program bantuan jangka panjang itu diberikan kepada para perwira militer Somalia agar SNA lebih mandiri dalam memberikan pelatihan kepada anggota tentaranya.Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Pemerintah Inggris telah mengerahkan satu resimen khusus sebanyak 85 personal militer untuk melatih dan bekerja sama dengan Misi Persatuan Afrika di Somalia. "Inggris juga memberikan paket bantuan dana untuk memerangi Al Shabab," kata PM Theresa May.
Baca: Al-Shabab Mengklaim Membunuh 27 Tentara Somalia
Somalia kerap diguncang keamanan setelah militan Al Shabab yang berafiliasi kepada al Qaedah melakukan berbagai serangan mematikan di negeri itu, termasuk penculikan. Kelompok ini ingin menerapkan hukum syariah di Somalia.