Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Myanmar Cetak Buku tentang Rohingya dengan 3 Foto Palsu

Editor

Budi Riza

image-gnews
Militer Myanmar menampilkan setidaknya tiga foto palsu di buku terbitannya yang berjudul
Militer Myanmar menampilkan setidaknya tiga foto palsu di buku terbitannya yang berjudul "Politik Myanmar dan Militer: Bagian I", yang terbit pada Juli. Bangkok Post
Iklan

TEMPO.CO, Yangoon – Militer Myanmar menerbitkan buku mengenai etnis minoritas Muslim Rohingya dengan menggunakan foto palsu.

Baca:

6 Kasus Genosida Sepanjang Sejarah Modern

PBB Sebut 6 Jenderal Myanmar Terlibat Genosida Etnis Rohingya

Buku itu berjudul “Politik Myanmar dan Militer: Bagian I” memiliki tebal 117 halaman dan menampilkan sejumlah foto dari Tanzania dan Bangladesh.

“Investigasi oleh Reuters mengungkap ada tiga dari delapan foto sejarah di buku itu merupakan palsu,” begitu dilansir Reuters dan Guardian, Jumat, 31 Agustus 2018.

Salah satu foto menunjukkan seorang lelaki membawa semacam alat garuk pertanian sedang berdiri di dekat dua mayat. Keterangan di bawah foto itu tertulis,”Orang Bengali membunuh etnis lokal secara brutal.”

Baca:

Facebook Hapus Akun Pejabat Militer Myanmar

Menurut Reuters, foto itu muncul pada bagian buku yang bercerita tentang kerusuhan etnis di Myanmar pada 1940. “Teks pada gambar menunjukkan orang Budha dibunuh Rohingya, yang merupakan kelompok minoritas Muslim dan disebut di buku itu sebagai Bengali dengan maksud mengimplikasikan mereka adalah imigran ilegal,” begitu dilansir Reuters.

Setelah dicek oleh tim foto Reuters, foto itu sebenarnya berasal dari era Perang Kemerdekaan 1971 Bangladesh melawan Pakistan. Saat itu ribuan orang Bangladesh tewas terbunuh pasukan Pakistan.

Buku yang diterbitkan oleh unit hubungan masyarakat dan perang psikologis militer Myanmar itu menyebut foto itu berasal dari peristiwa di negara bagian Rakhine.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: 

Amerika Minta Jenderal Myanmar Pelanggar HAM Rohingya Diadili

Uni propaganda militer Myanmar ini juga menyebut sebuah foto sebagai gambar yang menunjukkan masuknya imigran Bengali atau Rohingya ke negara itu. Padahal, itu adalah foto warga etnis Hutu di Rwanda yang menyelamatkan diri dari konflik di negaranya.

Untuk menyamarkan foto ini dengan foto aslinya, unit propaganda itu sengaja mencetak foto itu dengan warna hitam putih agak buram.

Juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay dan juru bicara militer tidak bisa dihubungi untuk dimintai tanggapannya soal foto palsu ini.

CNN melansir Tim Pencari Fakta Independen Perserikatan Bangsa Bangsa menetapkan 6 jenderal Myanmar termasuk Panglima Jenderal Min Aung Hlaing diduga kuat terlibat dari genosida dan berbagai pelanggaran HAM berat terhadap warga etnis minoritas Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Baca: 

Amerika Serikat Beri Sanksi Militer ke Myanmar, Terkait Rohingya

Jenderal Hlaing dianggap bertanggung jawab atas tewasnya ribuan warga sipil Rohingya akibat genosida militer Myanmar.

Tim merekomendasikan PBB membentuk pengadilan adhoc internasional untuk mengusut keenam pelaku jenderal Myanmar dan menjatuhkan hukuman. Tim juga merekomendasikan kasus ini di bawa ke Pengadilan Kriminal Internasional di Hague, Belanda. Pemerintah AS meminta Dewan Keamanan segera bersikap soal ini karena ditunggu masyarakat internasional.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Irlandia Ingin Intervensi Genosida oleh Israel lewat ICJ

7 jam lalu

Pengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Irlandia Ingin Intervensi Genosida oleh Israel lewat ICJ

Irlandia ingin turun tangan menghentikan genosida, bentuk kekhawatiran Dublin pada operasi militer Israel di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2024.


Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Pelapor Khusus PBB Diancam

17 jam lalu

Pelapor Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina Francesca Albanese. Dok: OHCHR
Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Pelapor Khusus PBB Diancam

Pelapor khusus PBB Francesca Albanese, yang menerbitkan laporan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, mengaku menerima ancaman


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar Saat Sidang Parlemen Dunia

1 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar Saat Sidang Parlemen Dunia

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

2 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Parlemen Indonesia Walk Out Saat Israel Ajukan Pembelaan Genosida

2 hari lalu

Para delegasi DPR RI saat melakukan aksi walk out pada sidang lanjutan Inter-Parliamentary Union (IPU) di Jenewa, Swis, Senin (25/3/2024). Foto: TVR/nr
Parlemen Indonesia Walk Out Saat Israel Ajukan Pembelaan Genosida

Aksi tersebut dilakukan sebagai respon kekecewaan terhadap sikap Israel yang mengajukan draf proposal draf kemanusiaan terkait pembelaan dalam melakukan genosida terhadap warga Palestina.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

2 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Parlemen Israel: Perang Selesai Jika Warga Yahudi Menetap di Gaza Utara

3 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Parlemen Israel: Perang Selesai Jika Warga Yahudi Menetap di Gaza Utara

Perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir jika warga Yahudi menetap di bagian utara wilayah itu, kata salah seorang pemimpin parlemen Israel


Anak Presiden Uganda Ditunjuk jadi Panglima Militer

6 hari lalu

Presiden Uganda, Yoweri Museveni. telegraph.co.uk
Anak Presiden Uganda Ditunjuk jadi Panglima Militer

Muhoozi Kainerugaba akan menjabat sebagai panglima militer di Pasukan Pertahanan Rakyat Uganda (UPDF) setelah ditunjuk oleh ayahnya, Presiden Uganda Yoweri Museveni.


TNI Selidiki Video Viral Penyiksaan Warga Papua

6 hari lalu

Persekusi dan diskriminasi rasial terhadap mahasiswa Papua, tak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Masalahnya apa yang terjadi di Surabaya dan Malang hanyalah pemicu semata.  Pemerintah harus menyelesaikan konflik di tanah Papua sampai ke akar-akarnya, yaitu  ketidakpuasan masyarakat melihat tindakan pemerintah di masa lalu. Selain itu, marginalisasi dalam proses pembangunan juga harus dihentikan. Proses pembangunan tidak boleh hanya mengedepankan fisik tetapi juga peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat Papua.
TNI Selidiki Video Viral Penyiksaan Warga Papua

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, memastikan TNI akan menelusuri kebenaran video penyiksaan warga di Papua.


70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

6 hari lalu

Presiden AS Joe Biden melepas kacamata hitamnya ketika berbicara kepada media sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju North Carolina, di Washington, AS, 18 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
70 Mantan Pejabat AS Desak Biden Tekan Israel Akhiri Genosida di Gaza

Hampir 70 mantan pejabat, diplomat, dan perwira militer AS mendesak Presiden Joe Biden untuk memperingatkan Israel atas serangannya di Gaza