Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peraih Oscar Cate Blanchett Sedih Lihat Penderitaan Rohingya

image-gnews
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Duta Besar Pengungsi, Cate Blanchett, berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan tentang situasi di Myanmar, Selasa, 28 Agustus 2018 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. (AP Photo / Mary Altaffer)
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Duta Besar Pengungsi, Cate Blanchett, berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan tentang situasi di Myanmar, Selasa, 28 Agustus 2018 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. (AP Photo / Mary Altaffer)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris peraih Oscar, Cate Blanchett, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, tidak ada yang lebih menyayat hatinya terhadap penderitaan ketika mengunjungi kamp-kamp Rohingya di Bangladesh, yang kabur dari persekusi militer Myanmar.

Sebagai Duta Besar untuk Badan Pengungsi AS di PBB, Cate Blanchett mengatakan dia mendengar pengakuan memilukan tentang penyiksaan, pemerkosaan, orang-orang yang melihat orang-orang terkasih dibunuh di depan mata mereka, dan anak-anak dilemparkan ke dalam api dan dibakar hidup-hidup.

Baca: Amerika Minta Jenderal Myanmar Pelanggar HAM Rohingya Diadili

"Saya seorang ibu, dan saya melihat anak-anak saya di mata setiap anak pengungsi yang saya temui. Saya melihat diri saya di setiap orang tua. Bagaimana bisa seorang ibu bertahan melihat anaknya dilemparkan ke dalam api?" kata Cate, seperti dilaporkan Associated Press, 29 Agustus 2018. Pemenang Academy Award dua kali ini mengatakan "Pengalaman mereka tidak akan pernah saya lupakan," dalam petemuan Dewan Keamanan Selasa 28 Agustus kemarin untuk memperingati tahun pertama penindasan etnis Rohingya.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Duta Besar Pengungsi, Cate Blanchett (kiri), memberikan segelas air kepada Duta Besar Bangladesh untuk PBB, Masud Bin Momen, selama pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi di Myanmar, Selasa, 28 Agustus 2018 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. (AP Photo / Mary Altaffer)

Cate Blanchett, yang mengunjungi kamp-kamp pengungsi di Bangladesh pada Maret, menceritakan kisah-kisah yang diberitahukan kepadanya dan mengatakan betapa pentingnya untuk mengingat bahwa tahun lalu bukanlah serangan pertama terhadap Rohingya.

Pada 1978, Cate berkata, Gul Zahar mengatakan kepadanya bahwa dia adalah seorang perempuan muda di antara 200.000 pengungsi Rohingya yang kabur ke Bangladesh untuk melarikan diri dari kebrutalan dan kekerasan yang meluas.

Baca: Dituduh PBB Lakukan Genosida, Apa Kata Pemerintah Myanmar?

Pada tahun 1992, Gul kembali menjadi bagian dari 250.000 orang Rohingya tanpa kewarganegaraan, yang mencari keselamatan di Bangladesh. Sekarang pada usia 90, Gul kembali menjadi seorang pengungsi di Bangladesh, dengan satu-satunya harapan bahwa cucu-cucunya yang besar akan memiliki masa depan yang lebih baik.

"Jika kita gagal bertindak sekarang, cucu-cucu Gul, seperti ribuan orang lain, tidak akan dapat melarikan diri dari siklus tanpa henti yang dialami generasi Rohingya," lanjut Cate.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Duta Besar Pengungsi, Cate Blanchett, selama pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi di Myanmar, Selasa, 28 Agustus 2018 di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa. (AP Photo / Mary Altaffer)

Aktris Australia itu mengatakan perempuan yang diperkosa oleh pasukan keamanan Myanmar kini melahirkan anak-anak yang bukan hanya tidak memiliki kewarganegaraan tetapi juga akan membawa prasangka ini selama sisa hidup ini.

Dia mendesak dukungan bagi para pengungsi dan komunitas tuan rumah Bangladesh, dan dia memohon kepada Dewan Keamanan untuk membantu Rohingya kembali untuk memberikan kewarganegaraan penuh.

"Kami telah gagal Rohingya sebelumnya, jadi tolong, jangan sampai kita gagal lagi," tutur Cate Blanchett

Baca: Facebook Hapus Akun Pejabat Militer Myanmar

Cate Blanchett dinobatkan sebagai Duta Besar Kehormatan UNHCR pada Mei 2016, seperti dilansir dari situs UNHCR, unhcr.org. Setelah kunjungan ke permukiman pengungsi Rohingya di Cox's Bazar di Bangladesh pada Maret 2018, ia memperingatkan untuk melindungi pengungsi Rohingya dari dampak terburuk musim hujan mendatang. Dia menyerukan tindakan segera dari masyarakat internasional untuk mendukung UNHCR dan mitranya, bekerja bersama Pemerintah Bangladesh, untuk menghindari keadaan darurat.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

3 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam Sidang Majelis Umum PBB yang membahas konflik Israel Palestina di New York, Amerika Serikat pada Kamis 26 Oktober 2023. Foto: Kemlu RI
Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

1 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

3 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

6 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati mobil yang rusak di lingkungan Carrefour Feuilles, yang sepi karena kekerasan geng, di Port-au-Prince, Haiti 19 Maret 2024. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

PBB melaporkan bahwa 5,5 juta dari total 11,4 juta orang yang tinggal di Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan. 3 juta di antaranya adalah anak-anak


PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

6 hari lalu

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand (kanan) bersama Vivie Yulaswati Deputi Menteri di Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS (kiri) menghadiri peluncuran buku
PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.


Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

7 hari lalu

Sebuah truk, bertanda logo Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), menyeberang ke Mesir dari Gaza, di perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan Jalur Gaza, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Rafah, Mesir, 27 November , 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Tim Independen yang Usut Tuduhan Israel terhadap UNRWA Serahkan Laporan ke PBB

Kelompok peninjau independen telah menyerahkan laporan sementara kepada Sekjen PBB mengenai tuduhan Israel terhadap UNRWA.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka