Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demi Kemanusiaan, Peru Tetap Terima Pengungsi Venezuela

image-gnews
Para pengungsi Venezuela menunggu di Pusat Layanan Perbatasan Biner Peru, di perbatasan dengan Ekuador, di Tumbes, Peru 24 Agustus 2018 [Reuters]
Para pengungsi Venezuela menunggu di Pusat Layanan Perbatasan Biner Peru, di perbatasan dengan Ekuador, di Tumbes, Peru 24 Agustus 2018 [Reuters]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pengungsi Venezuela masih berupaya memasuki Peru pada Sabtu 25 Agustus, untuk mencari status pengungsi atau untuk alasan kemanusiaan lainnya, meskipun aturan baru melarang warga Venezuela tanpa paspor menyeberang ke Peru dari Ekuador mulai berlaku.

Dilaporkan Reuters, 27 Agustus 2018, Peru menerapkan persyaratan paspor pada hari Sabtu 25 Agustus 2018, karena peningkatan empat kali lipat jumlah pengungsi Venezuela yang melarikan diri dari keruntuhan ekonomi di negaranya dalam delapan bulan terakhir, dan ini dikhawatirkan pemerintah Peru akan mendatangkan lebih banyak pengungsi. Banyak orang Venezuela berjuang untuk mendapatkan paspor bagi mereka yang tiba hanya dengan kartu identitas nasional mereka.

Baca: Krisis Ekonomi, 4 Ribu Warga Venezuela Mengungsi

"Ada ratusan yang telah masuk dengan petisi untuk status pengungsi, prosedur yang memungkinkan orang tanpa paspor untuk masuk," kata Abel Chiroque, direktur kantor pembela umum di kota perbatasan Tumbes. "Kita harus bertindak secara manusiawi dengan populasi rentan ini."

Para migran Venezuela beristirahat di sisi Jalan Raya Pan-American setelah melintasi perbatasan ke Peru sebelum batas waktu pada peraturan baru yang menuntut paspor dari para migran, di Tumbes, Peru, Jumat, 24 Agustus 2018.(Foto AP / Martin Mejia)

Para pengungsi lain yaitu anak-anak, ibu hamil, orang sakit dan orang tua telah diizinkan masuk karena alasan kemanusiaan.

Baik Ekuador dan Peru memperketat aturan bagi para migran Venezuela awal bulan ini sebagai tanggapan atas lonjakan yang terus meningkat. Minggu ini, lembaga migrasi PBB mengatakan eksodus sedang menuju masa-masa krisis dan meminta Peru dan Ekuador untuk mengurangi pembatasan.

Baca: Krisis Listrik, Warga Venezuela Terpaksa Makan Daging Busuk

Chiroque mengatakan dia telah menerima laporan tentang kemungkinan perdagangan manusia, dan prihatin dengan kasus anak-anak dan remaja yang bepergian sendiri atau ditemani oleh orang dewasa yang bukan anggota keluarga langsung.

Sekelompok pengungsi Venezuela tidur di trotoar di perbatasan ke Peru, sebelum tenggat waktu pada peraturan baru yang menuntut paspor dari migran, di Tumbes, Peru, Jumat, 24 Agustus 2018.(Foto AP / Martin Mejia)

Dia menunjuk kasus tujuh anak yang bepergian tanpa orang tua, dan saat ini sedang ditahan di tempat penampungan yang dikelola negara di Tumbes sampai pihak berwenang dapat menyelesaikan kasus mereka.

Perdana Menteri Peru, Cesar Villanueva, pada Senin 27 Agustus, seperti dikutip First Post, mengatakan bahwa negaranya tidak siap untuk arus besar migran yang mengalir dari Venezuela yang dilanda krisis tetapi bersikeras bahwa negaranya akan berdiri dalam solidaritas untuk para pengungsi.

Baca: Hiperinflasi di Venezuela Bukan yang Terburuk di Dunia

Mendapatkan paspor menjadi semakin sulit di Venezuela, di mana hiperinflasi diperkirakan mencapai 1 juta persen pada akhir tahun ini dan ada kekurangan pasokan seperti kertas dan tinta.

"Kami sangat terbuka tetapi kami membutuhkan identifikasi yang benar," kata Menteri Dalam Negeri Mauro Medina, saat ia meluncurkan sistem sidik jari digital baru yang juga sedang disiapkan. "Itu penting untuk apa pun yang mungkin terjadi di masa depan," kata Mauro, seperti dikutip dari Associated Press.

 

Ribuan masyarakat Venezuela melarikan diri menyusul memburuknya krisis ekonomi di negara itu. Langkah ini dilakukan setelah aturan baru yang diterbitkan pemerintah Venezuela diperkirakan akan memperparah keadaan di penjuru Venezuela. Sumber : Douglas Juarez/Reuters

 

PBB memperkirakan 2,3 juta orang Venezuela telah melarikan diri sejak 2014 karena ekonomi negara dengan cadangan minyakterbesar di dunia merosot menjadi krisis ekonomi yang lebih buruk daripada peristiwa Depresi Besar. Sebagian besar sekarang meninggalkan tanah arinya melalui Kolombia, di mana lebih dari 1 juta telah tiba dalam dua tahun terakhir. Pihak berwenang di Ekuador mengatakan ada sekitar 200.000 orang Venezuela sekarang tinggal di negara itu, sementara di Peru jumlahnya telah meningkat pesat menjadi lebih dari 400.000.

Baca: Akibat Krisis, Warga Venezuela ke Brazil untuk Melahirkan

Ekonomi Peru diperkirakan akan tumbuh sebesar 4 persen tahun ini dan banyak orang Venezuela sudah memiliki setidaknya satu keluarga yang hidup di negara tersebut. Sekitar 73.000 orang Venezuela telah diberi status hukum sementara yang memungkinkan mereka untuk tinggal dan bekerja di Peru, sementara 108.000 lainnya telah mengajukan permohonan.

Jumlah yang semakin meningkat yang melarikan diri dari kehancuran ekonomi dan gejolak politik di Venezuela, di mana orang mencuri makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya, mengancam akan membanjiri negara-negara tetangga. Pejabat dari Kolombia, Ekuador dan Peru akan bertemu di Bogota minggu depan untuk mencari solusi atas krisis kemanusian Venezuela.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

11 hari lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.


Militer Israel Tangkap 80 Orang di Rumah Sakit al-Shifa Gaza

11 hari lalu

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka.  REUTERS/Kosay Al Nemer
Militer Israel Tangkap 80 Orang di Rumah Sakit al-Shifa Gaza

Militer Israel telah menguasai Rumah Sakit al-Shifa dan menahan 80 orang yang diklaim sebagai anggota kelompok pejuang Palestina Hamas


Militer Israel Kembali Serang RS Terbesar di Gaza Al Shifa, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

11 hari lalu

Gambar satelit menunjukkan area di sekitar Rumah Sakit Al Shifa yang hancur selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Gaza 26 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Militer Israel Kembali Serang RS Terbesar di Gaza Al Shifa, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

Militer Israel melancarkan serangan keempat di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa


Puluhan Ribu Warga Demak Mengungsi Imbas Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi

12 hari lalu

Warga menjemur barang rumah tangga yang masih bisa diselamatkan pascabanjir yang merendam rumah mereka di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu 18 Februari 2024. Meskipun banjir yang merendam Kecamatan Karanganyar sejak 10 hari lalu akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berhasil ditangani Kementerian PUPR berangsur surut, namun sejumlah titik permukiman masih ada yang terendam hingga sekitar 1 meter dan warga membutuhkan air bersih untuk pembersihan rumah, pakaian, dan peralatan pembersih rumah. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Puluhan Ribu Warga Demak Mengungsi Imbas Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi

Puluhan rumah warga terendam banjir imbas tanggul Sungai Wulan jebol kembali.


UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

26 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia (Solidarity Rising), Benjamin Ladraad dan Sanna Gothbibersama Aktivis Sahrawi, Sid Ahmed Jouly menyelenggarakan kuliah daring UNP Jakarta pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Istimewa
UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

UPN Veteran Jakarta dan para aktivis HAM menyelenggfarakan kuliah daring membahas konflik Sahara Barat yang masih terus berlangsung.


Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

37 hari lalu

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva terlihat saat konferensi pers di sebuah hotel setelah KTT G20, di New Delhi, India, 11 September 2023. REUTERS/Anushree Fadnavis
Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

Pemimpin negara-negara Amerika Selatan seperti Venezuela, Bolivia dan Kolombia menyatakan dukungannya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva


Serangan Israel Meningkat, PBB: Lebih dari 88 Ribu Orang Mengungsi di Lebanon Selatan

42 hari lalu

Puing-puing terlihat di dekat bangunan yang rusak setelah apa yang menurut sumber keamanan adalah serangan Israel di Nabatieh, Lebanon selatan 15 Februari 2024. REUTERS/Aziz Taher
Serangan Israel Meningkat, PBB: Lebih dari 88 Ribu Orang Mengungsi di Lebanon Selatan

Meningkatnya serangan Israel ke Lebanon selatan mengakibatkan lebih dari 88.000 penduduk mengungsi, kata juru bicara PBB, Kamis.


BNPB: Pasca Banjir Demak, Pengungsi dan Perbaikan Tanggul Jadi Prioritas

45 hari lalu

Warga korban banjir mengangkut sembako menggunakan rakit melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin, 12 Februari 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan itu masih merendam jalan utama Semarang-Surabaya sejak sejak lima hari yang lalu atau 8 Februari 2024, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BNPB: Pasca Banjir Demak, Pengungsi dan Perbaikan Tanggul Jadi Prioritas

BNPB memprioritaskan penanganan pengungsi dan perbaikan tanggul untuk kasus banjir di Demak.


Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

52 hari lalu

Pemain Wilder Viera berduel dengan pemain Brasil John Kennedy dalam pertandingan Kualifikasi Olimpiade Amerika Selatan di Estadio Brigido Iriarte, Caracas, 5 Februari 2024. REUTERS
Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

Brasil, Paraguay, Argentina, dan Venezuela bersaing dalam babak kualifikasi final round robin untuk Olimpiade Paris 2024.


Malaysia Tangkap 41 Pengungsi Rohingya yang Kabur dari Rutan Imigrasi

54 hari lalu

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya yang dipindahkan dari Aceh tiba di venue transit Stadion Kaharudin Nasution Rumbai di Pekanbaru, Riau, Kamis 6 April 2023. Sebanyak 190 pengungsi etnis Rohingya ini akan ditempatkan di tujuh akomodasi IOM di Pekanbaru dengan rincian 29 orang di Wisma Fanel, 33 orang di Wisma Siak Resort, 11 orang di Wisma Indah Sari, 13 orang di Wisma Orchid, 3 orang di Hotel Satria, 44 orang di Rumah Tasqya, dan 57 orang di Wisma Nevada. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Malaysia Tangkap 41 Pengungsi Rohingya yang Kabur dari Rutan Imigrasi

Pengungsi Rohingya yang kabur di Malaysia ditangkap di hutan. Mereka dalam keadaan lapar dan lelah.