TEMPO.CO, Jakarta - Julie Bishop mengundurkan diri sebagai Menteri Luar Negeri Australia, Minggu, 26 Agustus 2018. Keputusan ini diambil Bishop hanya berselang dua hari setelah Mantan Perdana Menteri Malcom Turnbull digulingkan dari kursi orang nomor satu Australia.
Dikutip dari Reuters, Bishop mengatakan saat ini dia memilih untuk berada dibalik layar dan belum memutuskan apakah akan berlaga dalam pemilu Australia pada Mei 2019.
Posisi yang ditinggalkan Bishop itu, kini telah diisi oleh Marise Payne. Penunjukan Payne diumumkan tak lama setelah Bishop menyorongkan surat pengunduran dirinya. Payne sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan Australia.
“Saya akan tetap berada di belakang layar untuk menyuarakan suara Australia barat,” kata Bishop.
Baca: Kisah Menlu Australia Julie Bishop Lewati Lorong Makassar
Julie Bishop. Reuters
Baca: Menlu Julie Bishop Didesak Kecam Pelanggaran HAM di Papua
Langkah Bishop ini dikhawatirkan para analis bisa menggoyang pemerintahan Scott Morrison yang dilantik sumpah jabatan pada Jumat, 24 Agustus 2018. Bishop menjabat sebagai menteri luar negeri Australia sejak 2013.
Perdana Menteri Morrison menggantikan Turnbull sepekan setelah terjadi kekacauan politik di Canberra akibat dukungan politik terhadap Turnbull yang terus menciut. Morrison lalu terpilih untuk mengambil alih kepemimpinan di Partai Liberal, sebuah partai berkuasa di Australia dan menduduki posisi sebagai perdana menteri.
Bishop sebetulnya ikut maju bersama Morrison dalam pencalonan sebagai perdana menteri Australia untuk menggantikan Turnbull, namun dia tereleminasi pada putaran pertama. Morrison lalu secara mengejutkan berhasil mengalahkan kompetitornya, Peter Dutton.
