TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, menyatakan tetap pada keputusan menjual saham perusahaan minyak milik negara Saudi Aramco. Pernyataan tersebut sekaligus untuk menepis isu Arab Saudi batal menjual saham kepada publik.
"Pemerintah tetap berkomitmen menjual sebagian saham Aramco di bursa sembari menunggu harga tinggi," kata al-Falih seperti dikutip situs berita S&P Global. "Penjualan ini akan tergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi pasar dan arahan para direksi," tambahnya.
Baca: CEO Saudi Aramco: Antikorupsi Saudi Naikkan Kepercayaan Investor
Kilang minyak Aramco di dekat Khurais, Riyadh, Saudi Arabia REUTERS/Ali Jarekji
Kantor berita Reuters dalam laporannya Rabu, 22 Agustus 2018, menulis, Arab Saudi membatalkan rencana penjualan saham Aramco. Laporan yang disampaikan Reuters itu berdasarkan keterangan beberapa sumber di perusahaan minyak tersebut yang tak bersedia disebutkan namanya.22_ekbis_saudiaramcoportarthur
Menurut Al Jazeera mengutip sejumlah sumber, Saudi Aramco akan menjual saham sebesar lima persen di bursa saham nasional dan internasional. "Aramco bakal mendapatkan dana segar sebesar triliunan dolar dengan melepas lima persen saham di pasar modal."
Baca: Aramco Jadi Perusahaan Migas Terbesar, Ini Sejarahnya
Pasar saham di New York dan London di antara bursa saham yang bakal menjadi tempat penjualan. Tetapi beberapa pejabat di Arab Saudi mengatakan, penjualannya kemungkinan besar di bursa saham domestik, Tadawul