TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 900 masyarakat Indonesia yang tinggal di Bangkok memenuhi gedung olahraga KBRI Bangkok, Thailand, untuk melaksanakan shalat Idul Adha, 22 Agustus 2018. Shalat Idul Adha dilakukan bersama Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Ahmad Rusdi.
Duta Besar Rusdi kepada Tempo menjelaskan hewan kurban dari WNI di Bangkok sebagian besar disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan di beberapa kota di Indonesia. Di Bangkok, penyembelihan hewan kurban hanya boleh dilakukan di rumah penyembelihan hewan.
Baca: Idul Adha, Masjid di Turki Pajang Jenggot Nabi Muhammad
"Kalau di luar ibu kota Thailand penyembelihan hewan kurban di daerah, secara umum seperti di Indonesia, bisa di lapangan dan di saksikan oleh warga sekitar," kata Rusdi, 22 Agustus 2018, kepada Tempo.
Suasana Idul Adha masyarakat Indonesia di Thailand.[Dokumen KBRI Bangkok]
Menurut Rusdi, masyarakat Thailand, khususnya umat Muslim Thailand, cukup akrab dengan tradisi kurban seperti halnya dilakukan di negara-negara Muslim di seluruh dunia. Ini adalah tradisi ibadah atau budaya yang wajib bagi umat muslim setiap tahun. Daging kurban dibagikan kepada orang miskin dan bukan untuk bisnis atau dijual.
Baca: Idul Adha, Lembaga Amal Turki Bagikan Daging untuk Rohingya
Sebagian besar masyarakat Thailand beragama Budha dan di Thailand, tidak ada kebijakan sapi dilarang dijadikan hewan kurban. Di Negara Gajah Putih ini, harga sapi sekitar 35.000 baht sampai 50.000 baht (Rp 13 juta - 22 juta) per ekor.
Rusdi menceritakan setelah shalat Idul Adha, masyarakat Indonesia saling bersilaturahmi di gedung olah raga KBRI Bangkok. Sekitar 14 tenda makanan tersedia untuk menjamu para WNI yang berlebaran bersama.