TEMPO.CO, Jakarta - Iran meluncurkan pesawat jet tempur baru produksi dalam negeri di tengah konflik regional dengan negara tetangganya.
Dilaporkan dari Reuters, 21 Agustus 2018, jet tempur yang disebut Kowsar sepenuhnya buatan dalam negeri, mampu membawa berbagai senjata, dan akan digunakan untuk misi udara jarak pendek.
Baca: Ditekan Amerika Serikat, Iran Akan Pamer Kekuatan Militer
Televisi pemerintah menunjukkan gambar-gambar langsung dari sebuah upacara di Teheran di mana jet tempur terbang di hadapan Presiden Hassan Rouhani, sehari sebelum Hari Industri Pertahanan Nasional Iran.
#Iran unveiled the country’s first state-of-the-art fighter jet dubbed “Kowsar” designed and manufactured by domestic military experts. pic.twitter.com/eznrxW0qbY
— Tasnim News Agency (@Tasnimnews_EN) August 21, 2018
Iran telah mengirim senjata dan ribuan tentara ke Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara tujuh tahun di negara itu. Namun, karena kurangnya kekuatan udara yang kuat Iran meminta Rusia untuk menyediakan kekuatan udara.
Baca: 3 Negara yang Bersitegang dengan Iran
Angkatan udara Iran hanya memiliki beberapa lusin pesawat jet tempur tua dari Rusia atau AS yang diperoleh sebelum revolusi Iran 1979.
Pada 2013 Iran meluncurkan jet tempur baru yang diproduksi di dalam negeri, yang disebut Qaher 313, tetapi beberapa ahli menyatakan keraguan tentang kemampuan dan umur pesawat itu.
#BREAKING: According to my sources in Iranian MOD, first prototype of Kowsar-88 advanced jet trainer designed & manufactured by #Iran|ian Aircraft Manufacturing Industries (#IAMI Co.) Company will fly on Wednesday. An #IRIAF's F-5A must be sacrificed to produce each Kowsar-88. pic.twitter.com/QckdW9SMiq
— Babak Taghvaee (@BabakTaghvaee) August 18, 2018
Iran telah mengembangkan industri senjata domestik besar dalam menghadapi sanksi internasional dan embargo yang telah melarangnya mengimpor banyak senjata.
Dilansir Sputniknews, laporan aktivitas militer Iran yang meningkat muncul pada awal Agustus setelah Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengadakan pelatihan militer berskala besar di Teluk Persia. Latihan tersebut dilaporkan sebagai bagian dari latihan tahunan.
Baca: Amerika Bentuk Grup Aksi Iran, Menlu Zarif Sebut Upaya Kudeta
Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, sebelumnya mengatakan perlunya meningkatkan kemampuan pertahanan di Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Iran juga dilaporkan melakukan uji coba rudal balistik anti-kapal pekan lalu untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun. Uji coba rudal itu dilakukan beberapa hari sebelum Trump memulihkan kembali sanksi pertamanya terhadap Iran.