TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli teknik sempat mengungkapkan laporan pada Februari lalu yang menyebut ada karat pada kabel-kabel logam jembatan layang tol Genoa di Italia, yang mengurangi kekuatan jembatan sebesar 20 persen.
Dilaporkan Associated Press, 21 Agustus 2018, Meskipun temuan ini dirillis, baik kementerian maupun perusahaan jalan tol, menganggap belum perlu untuk membatasi lalu lintas, mengalihkan truk-truk besar, mengurangi jalan dari dua menjadi satu jalur atau mengurangi kecepatan kendaraan pada arteri utama untuk kota pelabuhan utara.
Baca: Jembatan Roboh, Pemerintah Italia Desak Pengelola Tol Mundur
Sementara sang perancang jembatan, Riccardo Morandi, pernah menulis laporan pada tahun 1979 yang mengusulkan pemeliharaan struktur yang konstan untuk menghilangkan semua karat dan mengisi tambalan pada penyangga, seperti dilansir dari The Independent.
Sejumlah petugas mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan Jembatan Layang Morandi di kota pelabuhan Genoa, Italia, 14 Agustus 2018. Kecelakaan besar ini telah menewaskan sedikitnya 35 orang. (Luca Zennaro/ANSA via AP)
Laporan ini dirilis 12 tahun setelah jembatan yang memakai namanya menyebut hilangnya ketahanan kimia dari beton yang terkenal karena udara laut dan polusi dari pabrik baja di dekatnya.
Morandi, yang meninggal pada 1989, bersikeras bahwa desain jembatan betonnya kokoh tetapi mencatat serangan korosi yang tidak terlihat pada struktur bisa terjadi di lingkungan berbeda.
"Cepat atau lambat, mungkin dalam beberapa tahun, akan perlu untuk melakukan perawatan yang terdiri dari penghapusan semua karat pada struktur penyokong, untuk mengisi tambalan," kata Morandi.
Riccardo Morandi [www.subrayado.com.uy]
Sebagian besar struktur Jembatan Morandi di Genoa runtuh pada 14 Agustus saat hujan lebat, menewaskan 43 orang dan memaksa evakuasi lebih dari 600 orang yang tinggal di gedung apartemen di bawah bagian jembatan.
Para pekerja masih mendengar suara-suara berderak dari bagian jembatan yang masih berdiri, sehingga petugas pemadam kebakaran menghentikan operasi yang memungkinkan warga yang dievakuasi untuk mengambil barang-barang mereka dari apartemen di bawah jembatan.
Gubernur Liguria, Giovanni Toti, mengatakan pemeriksaan sedang dilakukan untuk menentukan risiko apa yang mungkin timbul. Pekerjaan dilanjutkan untuk membersihkan berton-ton puing jembatan yang mengalir ke dasar sungai kering di bawahnya.
Baca: Detik-detik Robohnya Jembatan Layang di Italia
"Daerah di bawah jembatan itu terlarang, kecuali untuk kebutuhan ekstrem, karena petugas pemadam kebakaran memutuskan untuk memverifikasi lebih lanjut setelah kebisingan yang kami hadapi hari ini," kata Toti kepada Associated Press.
Jaksa yang menyelidiki keruntuhan jembatan itu mengatakan, antara lain, mereka melihat kemungkinan pemeliharaan yang salah atau cacat desain.
Jaksa Francesco Cozzi mengatakan Senin mereka juga mencari kemungkinan kelemahan dalam pengawasan. Dia mengatakan dia belum bisa mengatakan apakah kehadiran platform pemeliharaan bergerak yang membebani beberapa ton di bagian bawah jembatan berkontribusi pada keruntuhan itu. Dia mengulangi bahwa penyelidikan akan memakan waktu lama.