TEMPO.CO, Jakarta - WNI di Lebanon melakukan pemotongan hewan kurban pada hari raya Idul Adha, Selasa, 21 Agustus 2018 waktu setempat. Total ada enam ekor hewan kurban yang dikumpulkan oleh panitia qurban dari KBRI.
Menurut Prima Ayu Amelia, Kepaka Fungsi Politik KBRI Beirut yang juga panitia pengumpulan hewan kurban, ke-6 ekor kambing tersebut berasal dari keluarga besar KBRI Beirut, KRI Usman Harun dan sejumlah WNI di Lebanon. Daging-daging kambing itu disalurkan ke pengungsi Palestina yang berada di Lebanon.
Lebanon saat ini tengah berupaya mengatasi masalah pengungsi. Ratusan ribu pengungsi Palestina hidup berpuluh tahun di Lebanon. Presiden Lebanon, Michel Aoun, menuding komunitas internasional sedang berencana untuk membuat pengungsi asal Suriah menetap secara permanen di negara itu.
Pada April 2018, otoritas berwenang Lebanon telah bernegosiasi untuk mengembalikan sekitar 500 pengungsi Suriah secara langsung. Sedangkan pada awal Agustus 2018, Badan Keamanan Lebanon mengumumkan akan mendirikan pusat koordinasi pemulangan pengungsi di Lebanon.
Baca: Libanon Pasang Gerbang Elektronik di Kamp Pengungsi Palestina
WNI di Lebanon merayakan hari raya Idul Adha. Sumber: dokumen KBRI Lebanon
Baca: PM Hariri: Libanon Tak Memaksa Pengungsi Suriah Kembali
Sebelum pemotongan hewan qurban dilakukan, puluhan WNI yang tinggal di ibu kota Beirut, Lebanon, menjalankan sholat Idul Adha di aula Kantor KBRI di Beirut, Lebanon. Bertindak sebagai imam shalat Ied adalah Adhim Ardyan, mahasiswa S1 dari Darul Fatwa Bekaa dan Faris Abdullah dari Universitas Tripoli bertindak sebagai bilal.
Berdasarkan Catatan KBRI Beirut, pada 2018 jumlah WNI di Lebanon sebanyak 212 orang. Sebagian besar WNI di Lebanon adalah mahasiswa, WNI yang menikah dengan warga negara Lebanon, WNI non-mahasiswa dan keluarga staf KBRI Beirut. Indonesia juga memiliki ribuan pasukan Garuda di Lebanon yang merupakan bagian dari Pasukan Perdamaian PBB UNIFIL.