TEMPO.CO, Jakarta - Bekas pemain kriket dan anggota parlemen Imran Khan terpilih menjadi Perdana Menteri Pakistan, Jumat 17 Agustus 2018. "Kami akan menyeret para pelaku korupsi uang negara ke pengadilan," ucapnya kepada wartawan usai ditetapkan sebagai Perdana Menteri sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, Jumat.
Laporan Al Jazeera menyebutkan, anggota Dewan Nasional dalam pemungutan suara di Ibu Kota Islamabad, Jumat, memutuskan memilih Khan sebagai Perdana Menteri sekaligus kepala negara.
Baca: Pertama Kali, Transgender di Pakistan Boleh Jadi Caleg
Imran Khan, kepala Pakistan Tehreek-e-Insaf atau Gerakan untuk Keadilan, mengangkat tangan untuk pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/4). Ribuan pendukung partai Khan menuntut pemerintah bebaskan anggota komisi pemilihan Pakistan yang dituduh lakukan kecurangan pemilu kemarin. (AP/Anjum Naveed)
Pada pemungutan suara tersebut, Khan meraih 176 suara mengalahkan Shehbaz Sharif, Presiden Partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz, yang hanya mendapatkan 96 suara.
Mantan bintang kriket Pakistan itu, tulis Al Jazeera, diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri pada Sabtu 18 Agustus 2018. Selanjutnya, dia akan membentuk kabinet untuk menjalankan roda pemerintahan Pakistan.Pendukung Imran Khan, melambaikan bendera partai saat demo anti-pemerintahan di dekat kediaman perdana menteri di Islamabad, Pakistan, 2 September 2014. ASIF HASSAN/AFP/Getty Images
"Di negara ini, sebelum semuanya terjadi, kami harus memastikan ada pertanggungjawaban," kata Khan dalam pidato usai pemungutan suara di parlemen. "Saya berjanji akan menyeret mereka yang mencuri uang negara ke meja hijau," lanjutnya.
Baca: Setelah Dirawat, Eks PM Pakistan Nawaz Sharif Kembali ke Bui
Politikus oposisi ini untuk pertama kalinya selama 22 karir politik terpilih menjadi Perdana Menteri Pakistan. Dalam kampanye pemilu, Khan berkampanye melawan korupsi dan mengritik pemerintahan yang dianggap salah manajemen.