TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 239 orang Yahudi dari Amerika Utara telah tiba di Israel untuk tinggal menetap di pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Mereka meninggalkan Amerika menuju Israel dengan menggunakan pesawat pribadi. Mereka terdiri dari 30 keluarga dengan profesi berbeda, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis, 16 Agustus 2018.
Baca: Pemukiman Israel di Palestina Tahun Ini Terbanyak Sejak 1992
Sebanyak 27 orang berprofesi sebagai dotker, 11 ahli fisika, dua perawat, dan 5 psikiater.
Setelah mereka, akan datang lagi sekitar dua ribu etnis Yahudi dari Amerika Serikat dan Kanada untuk tinggal di pemukiman ini pada musim panas ini.
Pemimpin Spiritual Druze, Sheik Mowafaq Tafik (tengah), duduk saat unjuk rasa menentang RUU Bangsa Yahudi Israel di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 4 Agustus 2018.[AP Photo / Sebastian Scheiner]
Total 28,988 orang Yahudi telah pindah ke Israel dan tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat tahun 2017. Dari keseluruhan jumlah, etnis Yahudi asal Rusia dan Ukrania menempati jumlah terbanyak mencapai 50,4 persen.
Baca: Parlemen Israel Sahkan RUU 'Pendudukan' Tepi Barat
Media Israel melaporkan kemarin bahwa otoritas pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur telah menyetujui rencana pembangunan 20 ribu unit pemukiman baru.
Pembangunan pemukiman baru untuk kaum Yahudi itu diperkirakan menelan biaya mencapai US$ 379 juta. Israel berencana membangun rumah di lahan penguasaan Israel sejak tahun 1967.