TEMPO.CO, Jakarta - WNI di Kamboja memilih kegiatan berbeda dalam merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke 73. Masyarakat Indonesia di negara itu melakukan kegiatan bakti sosial dengan menggalang dana yang akan disalurkan bagi penyediaan prasarana dan pemeliharaan sekolah persahabatan Indonesia - Kamboja di Provinsi Prey Veng, Kamboja.
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng, total keseluruhan bantuan yang disalurkan pada sekolah persahabatan Indonesia - Kamboja di Provinsi Prey Veng senilai US$ 20.000 atau sekitar Rp 290 juta. Sumbangan itu di antaranya berasal dari pejabat-staf KBRI termasuk Atase Pertahanan, beberapa pengusaha yang tergabung dalam Indonesia-Cambodia Business Club dan para WNI di wilayah Sihanoukville, Kamboja.
Bantuan yang disalurkan di antaranya seperti komputer, printer, laptop, DVD Drive, alat tulis buku dan pensil, serta makanan ringan lainnya. Sekolah persahabatan Indonesia-Kamboja dibangun oleh Indonesia pada 1995 dan pada 2018 mendidik sekitar 756 murid di tingkat SD dan SMP.
Baca: Indonesia Akan Kirim Tim Pemantau Pemilu ke Kamboja
Murid-murid sekolah persahabatan Indonesia-Kamboja gembira menerima bantuan dari Indonesia dalam rangka HUT RI ke-73. Sumber: dokumen KBRI Phnom Penh, Kamboja
Baca: Indonesia Diharapkan Bantu Atasi Demokrasi Lumpuh di Kamboja
Perdana Menteri Kamboja terpilih, Hun Sen dan Raja Kamboja, Norodom Sihamoni, mengirimkan ucapan selamat atas peringatan kemerdekaan Indonesia ke 73. Dalam upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus 2018, rencananya akan dihadiri oleh sekitar 40 tentara Kamboja.
KBRI Phnom Penh dalam keterangannya menjelaskan ke 40 tentara tersebut terdiri dari pasukan pengaman Perdana Menteri Hun Sen dan pasukan 911, yang telah mendapatkan kursus bahasa Indonesia.
"Indonesia cukup disegani atas perannya dalam proses perdamaian di Kamboja. Indonesia juga dipandang sebagai negara besar di ASEAN. Bahasa Indonesia juga semakin diminati oleh Kalangan pemuda/i Kamboja yang terdorong untuk melanjutkan studi atau bekerja di Indonesia," kata Duta Besar Sudirman, Kamis, 16 Agustus 2018.
Catatan KBRI Phnom Penh, Kamboja, hingga Juli 2018 ada sekitar 3.243 WNI yang menetap di Kamboja. Dari jumlah tersebut, umumnya adalah para pekerja terlatih di berbagai bidang, seperti pilot, teknisi pesawat, aktivis LSM, perhotelan, guru dan chef. Ada pula WNI yang bekerja di perusahaan properti, telekomunikasi, obat serta membangun usaha di bidang restoran, hotel entertainment.