TEMPO.CO, Jakarta - Israel, pada Senin 13 Agustus 2018, membenarkan bahwa negaranya mengizinkan 20 truk memuat material bangunan masuk ke Jalur Gaza, Palestina, yang mereka kepung.
"Seluruh truk itu boleh masuk ke Jalur Gaza. Sekarang memasuki hari kedua," kata otoritas Israel seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa 14 Agustus 2018.
Baca: Nelayan Jalur Gaza Palestina Protes Pemblokiran Israel
Foto yang diambil pada Selasa, 14 Oktober 2014, memperlihatkan seorang pekerja Palestina berjalan di samping truk-truk penuh dengan karung-karung semen di perbatasan Kerem Shalom dalam perjalanan dari Israel ke Rafah di Jalur Gaza selatan.[AP Photo / Eyad Baba, File]
Beberapa media Israel berbahasa Ibrani melaporkan, sekitar 20 truk membawa semen dan material bangunan lainnya menuju Jalur Gaza melalui pintu gerbang Kerm Abu Salem atau Kerem Shalom. "Beberapa truk lainnya juga melintas melalui perbatasan pada Ahad, 12 Agustus 2018," otoritas Israel menambahkan.Flotilla Gaza.[www.ynetnews.com]
Menurut Kantor PBB Urusan Kemanusiaan, UNOCHA, Israel melarang bahan dasar bangunan seperti batu bata, baja dan semen termasuk suku cadang kendaraan, komputer, kendaraan atau barang-barang impor masuk ke Jalur Gaza dengan alasan keamanan.
Baca: Dampak Blokade Israel, Pengangguran di Palestina Naik 41 Persen
Pemblokiran ketat yang diterapkan Israel terhadap Jalur Gaza telah menghancurkan ekonomi di sana. Bahkan kebijakan itu membuat sekitar dua juta warga Gaza tak memungkinkan melakukan pemulihan kembali ekonomi mereka akibat tiga kali perang selama lebih dari enam tahun.