Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Layanan Bunga Murah untuk Bantu Buruh Migran Hong Kong

Editor

Budi Riza

image-gnews
Sejumlah Buruh Migran Wanita berada di penampungan Tenaga Kerja Indonesia di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Juni 2016. Tidak punya bekal pendidikan yang memadai, dan pengalaman yang minim, membuat Warga Indonesia kerap menjadi korban oknum untuk bisa memasuki mereka ke negara lain secara tidak sah (ilegal) untuk mengadu nasib menjadi tenaga kerja. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sejumlah Buruh Migran Wanita berada di penampungan Tenaga Kerja Indonesia di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Juni 2016. Tidak punya bekal pendidikan yang memadai, dan pengalaman yang minim, membuat Warga Indonesia kerap menjadi korban oknum untuk bisa memasuki mereka ke negara lain secara tidak sah (ilegal) untuk mengadu nasib menjadi tenaga kerja. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang buruh migran asal Filipina, Ana, memiliki dua pinjaman yang harus dilunasi ketika bekerja di Hong Kong. Dia lalu meminjam dari lintah darat di sana untuk melunasi tagihan-tagihannya. “Saya hanya ingin membayar tagihan tepat waktu,” kata dia.

Baca:

 
 

Namun, meminjam kepada lintah darat malah membuat hidupnya semakin tertekan. ‘Saya merasa khawatir setiap saat, tidak bisa tidur, dan tidak bisa membantu keluarga di rumah, dan harus berhati-hati agar majikan tidak tahu saya memiliki masalah ini,” kata Ana seperti dilansir SCMP pada Sabtu, 11 Agustus 2018.

Kreditor lintah darat kerap menelponnya dua kali sehari untuk menanyakan bayaran cicilan berikutnya. “Saya benar-benar tidak tahu apa yang harus saya lakukan,” kata Ana.

Ana hanyalah satu dari ribuan pekerja domestik di Asia dan Timur Tengah, yang terjebak lingkaran utang. Utang kerap muncul karena mereka harus membayar agen tenaga kerja agar dikirim ke luar negeri.

Menurut sebuah studi yang dilansir SCMP, pekerja domestik di Hong Kong menghabiskan setidaknya sepertiga dari gaji untuk melunasi utang dan biaya kepada agen tenaga kerja.

Cicilan utang bertambah ketika para pekerja domestik mulai meminjam untuk membayar uang sekolah anak, membangun rumah, dan memulai bisnis kecil-kecilan.

Kondisi ini dibaca oleh Jared King, seorang pengusaha konsultan asal Kanada, untuk membuka layanan pinjaman berbunga murah. Bersama Joy Tadios-Arena, yang merupakan ahli di bidang imigrasi, dia mulai merintis bisnis pinjaman berbunga lunak untuk membantu para pekerja domestik dari jeratan lintah darat.

Joy Tadios-Arenas dan Jared King. Foto: Roy Issa

King dan Arena meluncurkan layanan "Lender Friend", yang berbasis aplikasi dan menawarkan bunga hanya sekitar 1,7 persen per bulan dari kisaran umum 2 – 2,5 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara umum, lintah darat bisa mengenai peminjam ilegal dengan tarif bunga hingga 10 – 30 persen per bulan bahkan lebih.

“Kami berusaha meminimalisir biaya staf, kantor lewat teknologi dan otomatisasi,” kata King. Jika sebelumnya calon peminjam harus mengantre berjam-jam di kantor untuk mengisi formulir dan menunggu giliran sekarang mereka bisa melakukan itu di tempat kerja masing-masing lewat aplikasi.

“Sehingga bisnis menjadi lebih efisien dan ini membuat biaya bunga turun,” kata King sambil menambahkan sistem ini ‘tidak serakus’ sistem pinjaman konvensional. “Kami ingin mendapat sedikit laba, cukup agar bisnis berjalan terus.”

Pelamar pinjaman tetap akan mendapat panduan secara online jika mengalami kesulitan mengisi formulir. “Kami memandu mereka cara menggunakan aplikasi ini. Jika ada masalah, mereka bisa bicara kepada kami,” kata Arena.

Baca:

 
 

Menurut King, layanan pinjaman baru ini diharapkan bisa membantu para buruh migran untuk meminjam lebih mudah dan murah. Layanan ini diperkirakan bisa menghemat pengeluaran cicilan bunga bagi buruh migran sebanyak 100 juta dolar Hong Kong  atau sekitar Rp184 miliar dalam lima tahun.

“Kami mulai pada tingkat bunga 1,7 persen dan berharap bisa terus turun jadi semurah mungkin,” kata King.

Media Asia Times, misalnya, melansir polisi menggerebek sebuah kelompok lintah darat Hong Kong, yang menawarkan tingkat suku bunga 465 persen per tahun. Satu orang korban diharuskan membayar 260 ribu dolar Hong Kong untuk pinjaman sebesar 16 ribu dolar Hong Kong. “Ini setara 16 kali besaran pinjaman,” begitu dilansir Asia Times beberapa waktu lalu. Kelompok lintah darat ini gemar mengincar buruh migran karena dinilai lemah perlindungannya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

16 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

4 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

7 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

10 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. shutterstock
Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.


Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

18 hari lalu

Leslie Cheung. last.fm
Leslie Chung: Aktor Kenamaan Hong Kong dan Ikon Pendobrak Batas Gender

Film Leslie Cheung, aktor Hong Kong, yang berjudul Farewell My Concubine pada tahun 1993 meraih penghargaan Palme D'Or di Festival Cannes


5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

21 hari lalu

Jamia Mosque Hong Kong (Hong Kong Tourism Board)
5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an

Masjid tertua di Hong Kong dibangun pada 1840-an dan kini termasuk salah satu bangunan bersejarah grade 1.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

22 hari lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

23 hari lalu

Hong Kong Tourism Board menggelar Ngabuburit dan Buka Puasa Bersama Hong Kong Tourism Board di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Gaet Turis Indonesia, Hong Kong Promosi Wisata Ramah Muslim

Dengan jumlah 270 juta jiwa, yang sebagian besar adalah muslim, Indonesia akan menjadi segmen wisatawan yang penting bagi Hong Kong.


Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

23 hari lalu

Dian Ayu Lestari (TEMPO/Mila Novita)
Kiat Dian Ayu Lestari Mencari Makanan Halal saat Liburan ke Luar Negeri

Menurut Dian Ayu Lestari, kini banyak negara tujuan wisata menyediakan informasi tentang makanan halal.