Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Menolak Proposal Denuklirisasi Amerika Serikat

image-gnews
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tertawa saat berkeliling pabrik Kumsanpho, Korea Utara, Rabu, 8 Agustus 2018. Kim, yang didampingi istrinya, Ri Sol Ju, tampak semringah saat mengunjungi pabrik pengawetan ikan tersebut. KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tertawa saat berkeliling pabrik Kumsanpho, Korea Utara, Rabu, 8 Agustus 2018. Kim, yang didampingi istrinya, Ri Sol Ju, tampak semringah saat mengunjungi pabrik pengawetan ikan tersebut. KCNA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKorea Utara dikabarkan menolak semua proposal proses denuklirisasi yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Dilansir dari Sputniknews, 11 Agustus 2018, Korea Utara menolak menyerahkan sebagian dari persenjataan nuklirnya dalam waktu dekat sebagai syarat denuklirisasi dan malah menyebut proposal AS "seperti gangster". Laporan ini dilansir dari sumber pejabat AS dari CNN.

Baca: Masih Terkena Sanksi Penuh Ekonomi, Korea Utara Kecam Amerika

Dikutip dari CNN, pejabat tersebut melaporkan Amerika Serikat telah membuat proposal spesifik untuk memulai dan melanjutkan proses denuklirisasi sepenuhnya yang diverifikasi, termasuk jangka waktunya.

Korea Utara menolak rentang waktu denuklirisasi yang diajukan AS untuk menghapus 60–70 persen hulu ledak nuklir dalam enam hingga delapan bulan.

Laporan 8 Agustus di situs berita AS, Vox, mengutip dua orang yang akrab dengan rincian situasi.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dengan para stafnya saat mengunjungi Pabrik Trolley Bus Pyongyang dan Pabrik Perbaikan Bus di Pyongyang, Korea Utara, 4 Agustus 2018. KCNA/ via REUTERS

Dikutip dari hani.co.kr, menurut laporan Vox, AS membuat proposal ke Korea Utara untuk mentransfer 60 hingga 70 persen atau lebih atau hulu ledak nuklir dalam waktu enam hingga delapan bulan, dengan hulu ledak yang akan diamankan oleh AS atau negara ketiga untuk dihapus dari Utara Korea. Rentang waktu dilaporkan diusulkan selama dua bulan terakhir oleh Menlu AS, Mike Pompeo, tetapi berulang kali ditolak oleh tim Korea Utara yang dipimpin oleh Wakil Ketua Partai Pekerja Korea, Kim Yong-chol.

Baca: Rouhani Minta Korea Utara Perkuat Solidaritas Hadapi Amerika

Tanpa mengetahui ukuran pasti dari persenjataan nuklir Korea Utara, transfer senjata nuklir sebesar 60 hingga 70 persen atau lebih tidak akan mungkin diverifikasi bahkan jika Korea Utara telah menyetujui proposal Pompeo. Karena alasan itu, laporan itu menyarankan tujuan utama Pompeo mungkin adalah membuat Korea Utara secara resmi mengungkap status senjata nuklirnya saat ini.

Foto satelit pembongkaran fasilitas senjata nuklir dan uji coba rudal balistik antarbenua Korea Utara. [Korea Times]

Kim Jong un berjanji untuk membersihkan semenanjung Korea dari senjata nuklir pada pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura Juni lalu.

Sementara Korea Utara mengumumkan tetap berkomitmen untuk melaksanakan dengan itikad baik langkah demi langkah deklarasi dari pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump.

"Amerika Serikat harus, bahkan pada waktu yang terlambat ini, menanggapi upaya tulus kami dengan cara yang sesuai," tulis pernyataan pemerintah Korea Utara, seperti dikutip dari Hani.co.kr.

Baca: Menteri Unifikasi: Korea Utara Bebaskan Tahanan Korea Selatan

Pada 9 Agustus, pemerintah AS mengumumkan bahwa mereka berdialog dengan Korea Utara hampir setiap hari melalui telepon dan email. Ini menunjukkan diskusi dan negosiasi masih berlangsung meski ada perbedaan pendapat yang besar mengenai hal-hal termasuk deklarasi yang mengakhiri Perang Korea dan pelaporan serta inspeksi fasilitas dan bahan nuklir.

Dalam pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang diterbitkan pada malam 9 Agustus oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Korea Utara mengecam tindakan pemerintah AS baru-baru ini sebagai "tidak tahu malu dan kurang ajar", tetapi juga menekankan komitmennya untuk menghormati kesepakatan 12 Juni di Singapura.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Luar Negeri Turki Waswas Israel Ikut dalam Perlombaan Senjata Nuklir

19 November 2023

Menlu Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Turki Hakan Fidan (kiri) menyampaikan keterangan usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila Kementrian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu 15 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Luar Negeri Turki Waswas Israel Ikut dalam Perlombaan Senjata Nuklir

Kepemilikan senjata nuklir oleh Israel yang terus-menerus bisa meningkatkan perlombaan senjata nuklir hingga mengarah ke sebuah situasi yang rentan.


Pyongyang Geram G7 Minta Korea Utara Denuklirisasi

22 April 2023

Rudal balistik antarbenua Hwasong-17 dipamerkan dalam parade militer untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, pada April 26, 2022. Korea Utara akan mempercepat pengembangan persenjataan nuklirnya, kata pemimpin Kim Jong Un saat mengawasi parade militer besar-besaran yang menampilkan rudal balistik antarbenua (ICBM) dan senjata lainnya. KCNA via REUTERS
Pyongyang Geram G7 Minta Korea Utara Denuklirisasi

Pyongyang menegaskan Korea Utara akan mempertahankan statusnya sebagai negara bersenjata nuklir setelah dikiritk oleh G7.


Adik Kim Jong Un Sebut Presiden Korsel Kekanak-Kanakan, Ini Sebabnya

19 Agustus 2022

Kim Jong Un dan Kim Yo Jong (Reuters)
Adik Kim Jong Un Sebut Presiden Korsel Kekanak-Kanakan, Ini Sebabnya

Adik Kim Jong Un mengatakan bahwa Korut menolak proposal Korsel yang berjanji meningkatkan ekonomi negaranya asalkan menghentikan pengembangan nuklir.


Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Masih Upayakan Denuklirisasi Korea Utara

8 Juni 2022

Detik-detik peluncuran proyektil jarak pendek di Wonsan, Korea Utara, Sabtu, 4 Mei 2019 waktu setempat. Sejumlah analis menduga Korea Utara berusaha memperkuat tekanan kepada Amerika Serikat setelah Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan tentang denuklirisasi dalam KTT di Hanoi, Vietnam Februari lalu. KCNA via REUTERS
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Masih Upayakan Denuklirisasi Korea Utara

Dialog bukan tujuan, namun denuklirisasilah yang menjadi tujuan bagi Korea Selatan.


Moon Jae-in Gunakan Bulan-bulan Terakhir Jabatan untuk Berdamai dengan Korut

3 Januari 2022

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyampaikan pidato tahun baru di Presidential Blue House di Seoul, Korea Selatan, 3 Januari 2022. [Yonhap via REUTERS]
Moon Jae-in Gunakan Bulan-bulan Terakhir Jabatan untuk Berdamai dengan Korut

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan menggunakan bulan-bulan terakhirnya sebagai presiden untuk terobosan diplomatik dengan Korea Utara


Pidato Tahun Baru Kim Jong Un Fokus pada Ekonomi daripada Senjata Nuklir

2 Januari 2022

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara selama Konferensi Kedelapan Pendidikan Militer Tentara Rakyat Korea di Rumah Kebudayaan 25 April di Pyongyang, Korea Utara dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 7 Desember 2021. [KCNA via REUTERS]
Pidato Tahun Baru Kim Jong Un Fokus pada Ekonomi daripada Senjata Nuklir

Pidato Kim Jong Un kali ini lebih menekankan ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi alih-alih persenjataan nuklir seperti tahun-tahun sebelumnya.


Kandidat Presiden Korea Selatan ingin Bangun Kapal Selam Bertenaga Nuklir

30 Desember 2021

Lee Jae-myung, calon presiden 2022 mendatang dari Partai Demokrat yang berkuasa, menjawab pertanyaan wartawan selama konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, 10 November 2021. [REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo]
Kandidat Presiden Korea Selatan ingin Bangun Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Kandidat presiden Korea Selatan dari Partai Demokrat, Lee Jae-myung, berjanji mencari dukungan AS untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.


Korea Utara Minta Sanksi Dicabut Jika Ingin Negosiasi Nuklir Berlanjut

3 Agustus 2021

Ekspresi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat menjajal bus tingkat di Pyongyang, Korea Utara, 25 Maret 2021. Kim menguji coba bus tingkat yang dikembangkan oleh Pyongyang General Passenger Service Enterprise dan Pyongyang City Bus Factory. KCNA via REUTERS
Korea Utara Minta Sanksi Dicabut Jika Ingin Negosiasi Nuklir Berlanjut

Korea Utara dikabarkan meminta komunitas internasional untuk mencabut sejumlah sanksi ekonomi yang dibebankan kepadanya.


Korea Selatan dan Korea Utara Pulihkan Saluran Telepon Diplomatik

27 Juli 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memeluk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat acara penyambutan kenegaraan di Bandara Internasional Pyongyang Sunan di Korea Utara, 18 September 2018. Presiden Moon Jae-in melakukan kunjungan perdananya ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS
Korea Selatan dan Korea Utara Pulihkan Saluran Telepon Diplomatik

Korea Selatan dan Korea Utara telah memulihkan saluran telepon diplomatik yang diputus Korut setahun lalu ketika hubungan keduanya memburuk


Amerika Serikat dan Korea Selatan Siap Wujudkan Denuklirisasi Semenanjung Korea

14 Juni 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Amerika Serikat dan Korea Selatan Siap Wujudkan Denuklirisasi Semenanjung Korea

Di sela-sela KTT G7, Korea Selatan dan Amerika Serikat kembali memperkuat komitmen kedua negara untuk mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea.