TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat mengatakan akan mengenakan sanksi baru kepada Rusia pada akhir Agustus 2018 terkait serangan racun syaraf terhadap seorang bekas agen Rusia dan putrinya di Inggris beberapa bulan lalu.
Baca:
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert, mengatakan Rusia dinyatakan menggunakan senjata kimia atau biologi dan melanggar hukum internasional. Rusia dinyatakan menggunakan senjata kimia dan biologis berbahaya terhadap warga negaranya sendiri.
“Sanksi ini akan meliputi embargo barang-barang keamanan sensitif,” begitu dilansir Reuters, Rabu, 8 Agustus 2018 waktu setempat.
Namun, ada pengecualian embargo yaitu produk teknologi untuk kepentingan penerbangan ke luar angkasa, kerja sama luar angkasa pemerintah, dan area keselamatan pesawat komersil.
Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]
Sedangkan jenis sanksi untuk bagian kedua akan diterapkan setelah 90 hari kecuali pemerintah Rusia memberikan keyakinan bahwa pemerintah tidak akan lagi menggunakan senjata kimia.
Baca:
Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya
Rusia juga diminta memberikan izin inspeksi senjata kepada PBB dan lembaga internasional lainnya soal ini. “Jika kriteria itu tidak dipenuhi maka itu tergantung kepada Rusia sepenuhnya. Sanksi putaran kedua akan diterapkan dan secara umum bersifat lebih keras,” kata seorang pejabat senior kementerian Luar Negeri.
Pemerintah Inggris menanggapi sanksi baru atas Rusia ini dengan mengatakan tanggapan kuat dunia internasional atas penggunaan senjata kimia secara ceroboh di jalanan di Salisbury menunjukkan perilaku provokasi itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
Sanksi baru AS atas Rusia ini diumumkan bertepatan dengan kedatangan Senator AS Rand Paul ke Moskow untuk menyampaikan surat dari Presiden AS Donald Trump kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Rand Paul datang ke Moskow atas inisiatif sendiri untuk mencoba membangun dialog antara kedua negara, yang hubungannya menegang belakangan ini.