TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengucapkan belasungkawa atas musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu, 5 Agustus 2018 pukul 6.45 malam. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan warga negara Rusia yang menjadi korban dalam musibah yang menewaskan 98 orang.
"Terimalah ucapan belasungkawa yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan besar akibat gempa bumi dahsyat di pulau Lombok. Saya menyampaikan ungkapan simpati dan dukungan kepada keluarga dan kerabat korban yang meninggal dunia, serta harapan penyembuhan secepatnya kepada korban luka-luka," kata Putin, yang di unggah oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui akun Facebook, Selasa, 7 Agustus 2018.
Baca: Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah Jadi 98 Orang
Sekitar 1.000 wisatawan di Pulau Lombok telantar di bandara setempat, ketika mereka berusaha meninggalkan wilayah itu setelah gempa berkekuatan 7,0 skala Richter melanda pada Ahad, yang memicu peringatan tsunami. CCTV
Baca: Mesut Ozil Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Gempa Lombok
Data Kedutaan Besar Rusia di Jakarta memperlihatkan pada 2017 ada 110.000 turis dari Rusia melancong ke Indonesia.
Terkait musibah ini, Rusia belum menerbitkan saran bepergian atau travel advice bagi masyarakat Rusia yang hendak bepergian ke Indonesia. Langkah berbeda diambil oleh Selandia Baru.
Dikutip dari nzherald.co.nz pada Selasa, 7 Agustus 2018, gempa bumi berkekuatan 6,9 skalarichter yang terjadi di Lombook, telah mendesak Selandia Baru menerbitkan travel advice kepada seluruh warga negaranya. Selain korban jiwa dan luka-luka, musibah ini telah meremukkan bangunan dan tempat tinggal masyarakat Lombok.
"Disarankan kepada pelancong warga negara Selandia Baru yang belum lapor diri mendaftar data diri ke situs safetravel.govt.nz sekarang juga, mengikuti instruksi dari otoritas setempat dan mengabarkan keluarga di Selandia Baru bahwa Anda baik-baik saja. Hubungi Kedutaan Selandia Baru di Jakarta jika membutuhkan bantuan," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru.
Sampai Selasa, 7 Agustus 2018, tidak ada laporan warga Selandia Baru yang menjadi korban dalam musibah ini. Tercatat ada sekitar 523 warga negara Selandia Baru yang sedang bepergian ke Indonesia dan 15 orang dari jumlah tersebut sedang plesiran ke Lombok.