TEMPO.CO, Jakarta - Bom bunuh diri meluluhlantakkan masjid umat Syiah di kota Gardez, provinsi Paktia, Afganistan saat berlangsung salat Jumat, 3 Agustus 2018. Sedikitnya 25 orang tewas dan 40 orang terluka.
Menurut polisi, sedikitnya dua pria masuk ke dalam masjid Khawaja Hassan. Di dalam ada 60 umat syiah syang edang salat.
Baca: Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
"Tim darurat telah mengumpulkan 25 jasad dari reruntuhan bangunan masjid dan 40 orang telah dilarikan ke rumah sakit," kata Abdullah Hazrat, pejabat senior pemerintah kota Gardez, yang berada di lokasi saat bom bunuh diri terjadi, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut seorang saksi, umat muslim Syiah sedang salat ketika seorang pria meledakkan dirinya. Lalu, pria kedua menembaki jamaah yang sedang salat.
Belum ada pihak menyatakan bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di masjid Syiah itu.
Informasi berbeda dilaporkan Afghanistan Times yang mengatakan ratusan orang sedang salat Jumat saat ledakan bom bunuh diri kembar menerjang masjid Syiah.
Baca: Serangan Masjid Syiah Afganistan, Taliban Tak Bertanggung Jawab
"Sebanyak 30 orang martir dan 70 orang terluka dalam serangan bom bunuh diri," kata Abdul Wali Sahee, wakil gubernur provinsi Paktia.
Juru bicara kepolisian Paktia, Wali Tabasom, mengataakn dua penyerang mengeluarkan tembakan dan membunuh beberapa penjaga di depan masjid. Setelah itu, bom diledakkan di dalam masjid.
Taliban Afganistan menolak bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri di masjid Syiah.
Serangan terhadap umat Syiah di Afganistan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ini. Jumlah umat Syiah di Afganistan berkisar sekitar 10-20 persen dari total populasi. Sebagian besar muslim Syiah di Afganistan berasal dari Persia berbahasa Hazara dan etnik Tajik.
REUTERS | AFGHANISTAN TIMES