TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mencopot komandan unit intelijen militer yang terlibat serangkaian skandal termasuk mencampuri urusan politik.
Baca: Jaksa Korea Selatan Investigasi Lembaga Intelejen NIS, Ada Apa?
Pejabat di istana presiden Korea Selatan, Blue House, Yoo Young-chan menjelaskan kepada wartawan mengenai Presiden Moon menunjuk Letnan Jenderal Nam Young-sin sebagai komandan intelijen militer menggantikan Letnan Jenderal Lee Suk-koo yang dicopot, seperti dikutip dari Xinhua.net.com, Jumat, 3 Agustus 2018.
Sejumlah orang ikut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa, menentang pertemuan antar-Korea, antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Paju, Korea Selatan, 27 April 2018. REUTERS/Kim Hong-ji
Suk-koo menjabat sebagai komandan intelijen militer Korea Selatan sejak September tahun 2017. Adapun Nam sebelumnya komandan Perang Khusus Angkatan Bersenjata Korea utara. Nam merupakan veteran perwira miltier di operasi perang khusus dan manuver lapangan.
Baca: Presiden Korea Selatan Minta Unit Intelijen Militer Dirombak
Presiden Moon diberi penjelasan tentang laporan komisi reformasi badan intelijen militer Korea Selatan. Ia kemudian memerintahkan pembentukan komandan badan intelijen militer yang baru.
Moon Jae-in juga memerintahkan anggota badan intelijen yang terlibat pelanggaran hukum agar dikembalikan ke unit awal mereka. Ia juga memerintahkan investigasi tentang tindakan pelanggaran di dalam unit intelijen militer Korea Selatan.