TEMPO.CO, Jakarta - Setelah ditahan selama dua pekan di sebuah penjara di Amerika Serikat, aktivis senjata asal Rusia, Maria Butina, diizinkan melakukan panggilan telepon, kecuali kepada orang tuanya. Sebelumnya, keinginan Butina untuk mendapat pengobatan gigi, ditolak.
Staf Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat yang melakukan kunjungan ke penjara pada Kamis, 3 Agustus 2018, menceritakan kendati Butina telah diizinkan untuk melakukan panggilan telepon, namun dia belum boleh melakukan kontak dengan kedua orang tuanya karena alasan 'teknis'. Otoritas berwenang Amerika Serikat di penjara hanya menyebut ada sejumlah kesalahan teknis, tanpa merinci lebih lanjut. Dengan begitu, Butina belum boleh menghubungi orang tuanya walau telah mendapat izin melakukan panggilan telepon.
"Maria dalam kondisi sehat. Dia telah meminta bantuan dokter gigi, tetapi permintaan ini diabaikan," demikian keterangan Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat, seperti dikutip RT.com pada Jumat, 3 Agustus 2018.
Baca: Maria Butina, Aktivis Senjata, Model, dan Intel Rusia di AS
Maria Butina sebagai model untuk kampanye hak-hak memiliki senjata. [FACEBOOK MARIA BUTINA]
Baca: Terkait Maria Butina, Data Ini Ungkap NRA Sangat Berkuasa di AS
Butina dituntut secara hukum karena dituduh telah bertindak sebagai agen mata-mata Rusia tanpa memberitahu Kejaksaan Agung Amerika Serikat. Dia ditahan di sebuah penjara di Washington, tanpa bisa ditebus dengan uang jaminan. Staf Kedutaan Rusia di Amerika Serikat terus melakukan kontak dan mengunjungi Butina beberapa kali. Butina akan berupaya membuktikan dia tidak bersalah di hadapan pengadilan Amerika Serikat.
Menyusul penahanan Butina, Kementerian Luar Negeri Rusia meluncurkan kampanye #FreeMariaButina, sebagai bentuk dukungan untuk aktifis senjata itu. Namun kampanye ini segera dibajak oleh simpatisan anti-Rusia yang membanjiri kampanye ini dengan komentar-komentar seksi dan kasar.
Media-media di Amerika Serikat menggambarkan Butin sebagai seorang mata-mata dan fokus pada tuduhan tindakan cabul yang telah dilakukannya. Pengacara Butin, Robert Driscoll, mengatakan kisah Butina telah memperdagangkan seks telah menjadi berita seksi padahal kurangnya bukti mengenai hal ini.