Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Nelayan Mesir Selamatkan Korban Kebakaran Hutan di Yunani

image-gnews
Seorang pria berjalan di pantai di dekat pohon-pohon yang terbakar akibat kebakaran hutan di Resor Mati, Athena, Yunani, Selasa, 24 Juli 2018. Kebakaran hutan tersebut menghanguskan rumah dan kendaraan warga. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)
Seorang pria berjalan di pantai di dekat pohon-pohon yang terbakar akibat kebakaran hutan di Resor Mati, Athena, Yunani, Selasa, 24 Juli 2018. Kebakaran hutan tersebut menghanguskan rumah dan kendaraan warga. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahmoud al-Sayed Mousa, nelayan Mesir berusia 46 tahun , segera bergegas setelah mendapat kabar kebakaran hutan telah melanda desa pesisir Mati, Yunani, dan orang-orang mengarungi lautan untuk melarikan diri.

Dia bisa melihat gumpalan asap membumbung di atas pantai dan mengayuh sepedanya secepat mungkin. Dalam beberapa saat, dia tiba di pelabuhan di Nea Makri, di mana mereka merapatkan kapal penangkap ikan mereka. Dia bersama atasannya, Kostas, segera berlayar menuju pesisir untuk menyelamatkan korban.

Baca: Tak Ada WNI Jadi Korban Kebakaran Hutan di Yunani

"Kami mendengar bahwa 150 orang terperangkap di antara api dan laut," kata Mousa seperti dilaporkan Aljazeera, 2 Agustus 2018.

Gelombang besar menggoyang perahu. Angin membawa kabut hitam tebal ke laut, tetapi mereka terus berlayar ke pantai Mati. Dia sempat merekam peristiwa dengan ponselnya dan mengunggahnya di Facebook.

"Kami akan menyelamatkan orang-orang (yang melarikan diri) dari api," kata Mousa dalam video.

Baca: TKI dari Yogyakarta Nyaris Jadi Korban Kebakaran Hutan di Yunani

Puing berserakan di air di bawah. Kostas dan Mousa memasuki awan tebal yang menghalangi pandangan mereka ke desa yang dilanda api di kejauhan.

"Anda tidak bisa melihat di depan Anda, dan Anda tidak bisa bernapas," kenangnya.

"Ini adalah momen yang paling sulit," katanya sambil meneteskan air mata, "Jika kita memasuki asap, kita bisa mati. Jika kita tidak masuk, orang-orang tidak akan selamat."

Mahmoud al-Sayed Mousa [Aljazeera]

Berita tentang kebakaran hutan tersebar. Beberapa tersebar di Kineta, dan yang lainnya di pinggiran Rafina, kota pelabuhan yang berdekatan dengan Mati.

Menjelang sore menuju gelap, Mati, tujuan wisata terkenal bagi orang Yunani dan wisatawan asing berubah menjadi neraka. Kobaran merah api menutupi desa, mengepung rumah-rumah dan kendaraan. Dengan api yang terus merambat, orang-orang yang panik keluar dari rumah mereka untuk melarikan diri.

Banyak yang tidak dapat menemukan jalur aman dari desa dan terpaksa meninggalkan kendaraan mereka di jalanan dan menuju ke laut.

Mousa adalah salah satu dari ribuan nelayan Mesir di Yunani. Dia berumur 16 tahun ketika dia meninggalkan kampung halamannya Ezbet El Borg, kota pantai utara dengan industri perikanan besar.

Yunani dilanda musibah kebakaran hutan pada Senin, 23 Juli 2018 yang menewaskan 80 orang serta puluhan orang hilang. Sumber: KBRI Yunani

Setelah menetap 30 tahun di Yunani, dia mengaku tidak pernah menyaksikan sesuatu yang mengerikan seperti kebakaran hutan di Mati.

"Kami akan membawa mereka kembali bersama kami atau kami mati bersama mereka, Insha Allah," Mousa berkata kepada Kostas.

"Di masa lalu, nelayan Mesir adalah korban diskriminasi oleh partai ultranasionalis Yunani, Golden Dawn. Tetapi kemanusiaan tidak membedakan antara kewarganegaraan, dan tidak ada perbedaan antara orang Yunani dan Mesir," ujar Aim Elghandour, Ketua Asosiasi Muslim Yunani, yang memiliki darah Mesir.

Saat suara orang-orang memohon bantuan semakin dekat, Mousa mengikat tali dan melemparkannya ke laut. Seseorang meraih tali. Dia menarik seorang pria dan mengangkatnya ke atas kapal.

"Kami mengangkat mereka seperti saat kami sedang memancing. Orang-orang menangis dan gemetar ketika mereka memeluk kami," kenang Mousa.

Seorang pria menyaksikan api membakar tanaman di kota Rafina, dekat Athena, Yunani, 23 Juli 2018.[REUTERS / Costas Baltas]

Pada saat itu mereka telah menyelamatkan 23 orang Yunani dan empat ekor anjing. Mousa dan Kostas membawa orang yang selamat kembali ke daratan di Nea Marki.

"Itu bukan apa-apa," kata Mousa kepada para korban yang selamat, yang mengucapkan terima kasih padanya.

Baca: Korban Meninggal Kebakaran Yunani Ditemukan Saling Berpelukan

Dilaporkan Associated Press, 2 Agustus 2018, korban tewas dari kebakaran hutan di Desa Mati yang berlokasi sekitar 30 kilometer timur laut Athena, Yunani, berjumlah 91 jiwa pada laporan Senin 30 Juli.

Penjaga pantai Yunani telah mengerahkan peralatan dan personel untuk mencari korban kebakaran hutan yang lain. Kapal patroli penjaga pantai, helikopter dan frigate angkatan laut telah dikerahkan untuk pencarian di laut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

21 jam lalu

Pemandangan Gunung Lycabettus, Athena, Yunani. Unsplash.com/Lazarescu Alexandra
7 Hal yang Perlu Diketahui Saat Traveling ke Yunani

Ada beberapa hal yang harus diketahui wisatawan sebeulum berkunjung Yunani


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

1 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

1 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

2 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

2 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

2 hari lalu

Warga menggiling biji kopi Robusta  petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis, 20 Juli 2023. Harga biji kopi Robusta basah saat ini melonjak menjadi Rp11.500 per kilogram dari harga tahun lalu yang hanya Rp7.000 per kilogram, yang menurut pedagang harga tersebut merupakan termahal sepanjang sejarah kopi di Indonesia. ANTARA/Anis Efizudin
Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.


10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Pertamina Patra Niaga memperkirakan kebutuhan energi masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 meningkat 56 persen dibandingkan tahun lalu. TEMPO/Tony Hartawan
10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

5 hari lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

5 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

6 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.