Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Jurnalis Rusia yang Tewas Tengah Selidiki Tentara Bayaran

image-gnews
Tiga jurnalis Rusia dari kiri: Alexander Rastorguev, Kirill Radchenko, Orkhan Dzhemal. [DW]
Tiga jurnalis Rusia dari kiri: Alexander Rastorguev, Kirill Radchenko, Orkhan Dzhemal. [DW]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga jurnalis Rusia dilaporkan tengah menyelidiki tentara bayaran Rusia dan perusahaan pertambangan di Republik Afrika Tengah ketika mereka tewas dibunuh.

Para jurnalis disergap dan dibunuh di luar kota Sibut pada Senin malam 30 Juli. Pejabat Republik Afrika Tengah mengatakan ketiganya diculik oleh sekitar 10 pria yang mengenakan turban dan berbicara bahasa Arab, tetapi belum memberikan rincian lebih lanjut.

Baca: Pembunuhan Jurnalis Rusia, Siapa Mereka

DIlaporkan Associated Press, 2 Agustus 2018, tokoh oposisi Rusia yang tinggal dalam pengasingan, Mikhail Khodorkovsky, mengatakan di Facebook bahwa para jurnalis sedang mengerjakan proyek investigasinya untuk cerita berjudul "Tentara Bayaran Rusia".

Andrei Konyakhin, pemimpin redaksi Pusat Manajemen Investigasi Khodorkovsky, mengatakan para jurnalis berusaha menjelaskan perusahaan keamanan swasta Rusia yang beroperasi di Republik Afrika Tengah serta pada kepentingan Rusia dalam penambangan berlian, emas dan uranium di sana.

Dia mengatakan Kirill Radchenko, Alexander Rastorguyev dan Orkhan Dzhemal, tiba di Republik Afrika Tengah dengan visa turis untuk menyamar dalam proyek investigasinya dan berencana untuk tinggal di sana selama dua minggu.

Tiga jurnalis Rusia dari kiri: Alexander Rastorguev, Kirill Radchenko, Orkhan Dzhemal. [http://khpg.org]

Ruslan Leviev, yang memimpin sebuah kelompok jurnalis investigasi di Rusia yang bernama Conflict Intelligence Team, mengatakan bahwa perusahaan keamanan yang diselidiki oleh jurnalis yang dibunuh, bernama Wagner. Perusahaan keamanan Wagner juga telah aktif di Suriah, Ukraina timur dan Sudan.

Perusahaan ini memiliki koneksi dengan Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha asal Saint Petersburg yang dijuluki "koki Putin" karena hubungan dekatnya dengan Kremlin.

Baca: Jurnalis AS Peraih Pulitzer Bela Rusia Soal Racun Novichok

Konyakhin mengatakan para jurnalis sedang melakukan perjalanan ke Republik Afrika Tengah di bagian utara untuk bertemu dengan perwakilan PBB dan membawa beberapa ribu dolar AS uang tunai dan peralatan berharga seperti kamera ketika mereka diserang.

Ketiganya sempat disarankan agar tidak keluar malam hari, tetapi tetap keluar pada Senin malam. Dia juga mengatakan para jurnalis ditemukan tewas sekitar 20 kilometer dari rencana jalur perjalanan.

Yevgeniy Prigozhin menyajikan makanan untuk Vladimir Putin pada 2011, saat makan malam di restoran Prigozhin di luar Moskow, Rusia. [Misha Japaridze / AP]

Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah yang dikenal sebagai MINUSCA menemukan mayat tiga laki-laki asing dengan beberapa luka tembak, bersama dengan kendaraan yang ditinggalkan, 33 kilometer sebelah utara Sibut, di Prefektur Kemo. Mayat itu dibawa ke rumah sakit di Sibut dan dipindahkan oleh otoritas nasional ke rumah sakit di ibukota, Bangui. Satu tim polisi Amerika Serikat dari MINUSCA pergi ke Sibut pada Rabu 1 Agustus untuk membantu penyelidikan kepolisian nasional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Republik Afrika Tengah adalah tempat yang sangat berbahaya dan pemerintah menyarankan warga Rusia untuk tidak bepergian ke sana. Namun Konyakhin, sang editor, meragukan pembunuhan hanya perampokan belaka. Dia menduga motif pembunuhan terkait dengan proyek penyelidikan mereka.

Tentara bayaran PMC Wagner [vectornews.eu]

 

Dilansir dari situs Kharkiv Human Rights Protection Group, Orkhan Dzhemal adalah jurnalis yang pernah meliput konflik di Crimea. Dia dibunuh bersama dengan pembuat film Rusia, Alexander Rastorguev, dan juru kamera, Kirill Radchenko.

Orkhan Dzhemal, 52 tahun, adalah jurnalis perang yang sangat berpengalaman. Pada 2014, selama bulan-bulan pertama konflik militer di Donbass, ia mengungkap taktik kotor perang yang diterapkan. Dzhemal mengekspos bagaimana Rusia dan para pemimpin Republik bonekanya menyebarkan propaganda, termasuk mengirim jurnalis untuk ditembak.

Mereka tengah menyelidiki perusahaan militer swasta, Wagner, perusahaan penyedia tentara bayaran yang sangat terlatih. Tentara bayaran ini juga digunakan dalam invasi Rusia ke Crimea dan perang di Donbass, serta di Suriah dan di Republik Afrika Tengah.

Dmitry Utkin (paling kanan), pemimpin Wagner, berfoto dengan presiden Rusia Vladimir Putin dan komandan Wagner lainnya. Foto diyakini diambil pada Desember 2016.[www.opendemocracy.net]

Pemimpin Wagner, Dmitry Utkin, sempat terlihat di resepsi Kremlin untuk acara "Pahlawan Tanah Air" pada Desember 2016, dan dikabarkan salah satu tentara bayaran Wagner telah menerima penghargaan yang ditandatangani oleh Vladimir Putin.

Meskipun ilegal untuk menjadi tentara bayaran di Rusia, namun aktivitas perusahaan Wagner selalu mengekor pada kegiatan luar negeri Rusia.

Baca: Jurnalis Investigasi Rusia Tewas di Republik Afrika Tengah

Pada Mei 2018, Andrew McGregor, menulis untuk Jamestown Foundation bahwa Rusia ingin menggantikan Prancis dalam pengaruh di Republik Afrika Tengah. Rusia tampaknya bersedia untuk bertukar senjata dan uang tunai untuk akses ke minyak, mineral dan pangkalan strategis.

Tindakan terselubung Rusia melanggar embargo senjata PBB yang diberlakukan setelah perang saudara pecah pada 2013. Rusia bukan hanya sekadar menyumbang senjata, tetapi mengirim ahli propaganda dan intelijen untuk kampanye media anti-Prancis. Dari 175 instruktur khusus Rusia di Republik Afrika Tengah, hanya lima dari tentara Rusia, sementara sebagian besar dari Wagner atau perusahaan militer swasta lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

14 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

15 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

16 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

3 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

3 hari lalu

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama
Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer