TEMPO.CO, Jakarta - Kematian tiga jurnalis Rusia yang sedang melakukan tugasnya di Republik Afrika Tengah, CAR, Senin 30 Juli 2018, menyisakan teka-teki.
Sebuah situs milik lembaga Hak Asasi Manusia di Ukraina mengungkapkan, salah seorang jurnalis yang tewas Orkhan Dzhemal adalah di antara sedikit warga Rusia yang berani mengungkap kebenaran mengenai agresi Rusia ke Ukraina terutama perlakuannya terhadap Crimea.
Baca: Jurnalis Investigasi Rusia Tewas di Republik Afrika Tengah
Tiga jurnalis Rusia dari kiri: Alexander Rastorguev, Kirill Radchenko, Orkhan Dzhemal. [DW]
Dzhemal tewas dibunuh di Republik Afrika Tengah, Senin, bersama dua rekannya pembuat film dokumenter Alexander Rastorguyev dan kameraman Kirill Radchenko.
"Ketiganya datang tiga hari sebelum kematiannya untuk membuat rekaman film mengenai aktivitas perusahaan swasta bergerak di bidang penyediaan tentara bayaran, Wagner Group," tulis situs Kharkiv Human Rights Protection Group.
Wagner Group dikenal sebagai perusahaan swasta yang menyiapkan tentara bayaran terlatih. Termasuk menyediakan pasukan yang digunakan Rusia menginvasi Crimea dan perang yang tak jelas di Donbas, Ukraina, Suriah dan CAR.Penempatan pasukan Georgia utnuk memulihkan keamanan di Republik Afrika tengah menyusul terjadinya bentrok anatara Kristen dan Muslim di negara tersebut. 9 Desember 2014. REUTERS/David Mdzinarishvili.
Menurut situs ini, Orkhan Dzhemal, 52 tahun, memiliki pengalaman segudang sebagai jurnalis perang. Dia melakukan liputan ketika Rusia melakukan invasi ke Crimea, Ukraina.
Baca: Bagaimana Jurnalis Rusia Pengkritik Putin Palsukan Kematian?
Lembaga media online Rusia, Investigation Control Centre atau TsUR, mengatakan dalam laman Facebook pada Selasa, 31 Juli 2018, tiga reporter yang tewas itu bernama Orhan Dzhemal, Alexander Rastorguyev dan Kirill Radchenko. "Mereka ke Afrika Tengah setelah mengantongi tugas dari pemerintah Rusia," bunyi pernyataan TsUR seperti dikutip Al Jazeera, Selasa.
TsUR menambahkan, ketiga jurnalis tersebut mendapatkan tugas melakukan investigasidari Wagner Group, sebuah lembaga swasta yang memiliki hubungan dengan militer Rusia.