TEMPO.CO, Jakarta - Azharuddin Abdul Rahman menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia, Selasa 31 Juli 2018.
Menurut Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke, kepada wartawan sebagaimana dikutip Channel News Asia, pengunduran diri Azharuddin itu untuk mengambil tanggung jawab atas kasus MH370 yang hilang kontak pada 8 Maret 2014.
"Setelah merenung dan menimbang-nimbang dengan penyesalan, saya memutuskan mengundurkan diri sebagai ketua CAAM, Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia, yang berlaku efektif 14 hari dari tanggal pemberitahuan pengunduran diri yang saya umumkan hari ini," kata Azharuddin melalui surat pernyataan.
Baca: Kronologi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines
Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dinyatakan hilang menjawab pertanyaan awak media setelah mendengarkan hasil investigasi pemerintah Malaysia di Putrajaya, Malaysia, 30 Juli 2018. Di dalam pesawat Boeing 777 yang membawa 239 orang itu terdapat beberapa warga Indonesia. REUTERS/Sadiq Asyraf
Azharuddin mengatakan, selama empat tahun terakhir dirinya telah berusaha melakukan pekerjaan terbaik untuk membantu pencarian MH370.
"Saya selalu memiliki tekad kuat menemukan jawaban atas apa yang kita semua cari dari tragedi malang ini karena kita berutang kepada keluarga dan orang tercinta," katanya.
Dia menambahkan, "Melayani industri ini selama lebih dari 40 tahun adalah sebuah kehormatan terbesar dalam hidup saya dan saya minta maaf karena tidak dapat memenuhi sisa masa jabatan saya. Penerbangan telah menjadi bagian penting dari hidupku sejak kecil dan akan tetap ada selama sisa hidupku."Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Tun Hussein membaca pernyataan selama konferensi pers di Kuala Lumpur International Airport (13/3). Di sebelah kiri adalah Departemen Penerbangan Sipil Direktur Jenderal Azharuddin Abdul Rahman dan di sebelah kanan adalah Malaysia Airlines Chief Executive Officer Ahmad Jauhari Yahya. REUTERS/Edgar Su
Seperti yang dilaporkan oleh Channel News Asia, hilangnya pesawat Boeing 777 kemungkinan bukan karena masalah mekanis, melainkan sengaja disabotase. Meskipun begitu, tim penyelidik tidak memiliki kesimpulan tentang apa yang terjadi di pesawat yang menghilang bersama 239 orang saat perjalanan ke Beijing dari Kuala Lumpur karena kurangnya bukti.
"Jawabannya hanya bisa konklusif jika rongsokan ditemukan," kata Kok Soo Chon, kepala tim investigasi penyelamatan MH370, seperti dilaporkan Reuters, 30 Juli 2018.
Baca: Tim Penyelidik: Penyebab Hilangnya Pesawat MH370 karena Sabotase
Namun, laporan tersebut mengkritik kontrol lalu lintas udara Malaysia dan Vietnam yang mengatakan keduanya gagal mengambil tindakan dengan benar ketika jet Boeing melewati wilayah udara Malaysia ke Vietnam dan kemudian menghilang dari radar. Kontrol lalu lintas udara tidak memulai prosedur darurat secara tepat waktu yang mengakibatkan penundaan operasi pencarian dan penyelamatan.
CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | ALISHA ULFAH FIRDIANI