TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan antara diplomat senior Amerika Serikat dengan perwakilan Taliban di Doha, Qatar, pekan lalu guna membicarakan kemungkinan gencatan senjata, menurut sumber, memberikan sinyal positif.
"Pertemuan itu akan berlanjut pada kesempatan lain," kata sumber yang tak bersedia disebutkan namanya seperti dikutip 1TV News, Ahad 29 Juli 2018.
Baca: Amerika Serikat Siap Berunding dengan Taliban
Anggota Taliban membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata di Nangarhar menuju Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Gencatan senjata yang dilakukan Taliban untuk merayakan Idul Fitri itu jarang terjadi. AP Photo
Menurut laporan The Wall Street Journal, pertemuan antara delegasi Amerika Serikat yang dipimpin oleh Alice Wells selaku Asisten Sekretaris di Kementerian Luar Negeri Urusan Asia, dengan perwakilan Taliban adalah peristiwa pertama kali.
Salah satu dari empat perwakilan Taliban yang terlibat dalam pertemuan tersebut mengatakan kepada media, pembicaraan pekan lalu memberikan sinyal sangat positif. Dia menambahkan, perundingan yang digelar di sebuah hotel di Doha itu bernuansa persahabatan.
"Anda tidak bisa menyebut ini sebuah pembicaraan perdamaian," ucapnya kepada wartawan. "Ini adalah serangkaian sebuah pertemuan menuju pembicaraan formal. Kami sepakat memecahkan kembali konflik di Afganistan melalui dialog."Anggota Taliban mengendarai sepeda motor di Nangarhar untuk merayakan gencatan senjata di timur Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Taliban mengumumkan gencatan senjata tiga hari selama liburan Idul Fitri, yang dimulai pada Jumat, 15 Juni. AP Photo
Dia mengatakan, pertemuan tersebut diadakan tanpa melibatkan pejabat pemerintah Afganistan atas desakan Taliban.
Baca: Taliban Afganistan: Gencatan Senjata Bukan untuk Pasukan Asing
Pertemuan itu digelar setelah pemerintah Afganistan dan Amerika Serikat sepakat ingin mengakhiri konflik 17 tahun d Afganistan menyusul hasil gencatan senjata tiga hari selama hari raya Idul Fitri bulan lalu.