TEMPO.CO, Jakarta - The Tank Biathlon World Championship, adalah sebuah perlombaan militer besar, yang dimulai setelah pembukaan Pertandingan Tentara Internasional berskala besar di Moskow, Rusia.
Tim yang terdiri dari 20 lebih negara, termasuk Rusia, Cina, India, Suriah dan Iran ambil bagian dalam kejuaraan biathlon tank, yang diadakan untuk keenam kalinya.
Balap tank mengikuti aturan biathlon klasik, yakni setiap tank akan beradu cepat dengan jarak sekitar 15 kilometer dalam waktu sesingkat mungkin saat menembaki berbagai sasaran, termasuk target tank, helikopter dan personel peluncur roket granat.
Baca: Gantikan Dolar AS, Rusia Timbun Ribuan Ton Emas
Dilansir Russia Today, 30 Juli 2018, lomba ini awalnya berasal dari ide pejabat militer Rusia untuk mengadaptasi olahraga musim dingin yang populer menjadi kompetisi militer pada 2013 lalu. Sementara biathlon tank mungkin terdengar seperti lelucon, namun kontes ini bermanfaat untuk melatih peralatan militer dan keterampilan kru.
Semua tim militer yang berpartisipasi dalam Biathlon tahun ini akan menggunakan tank tempur utama T-72B3 buatan Rusia, yang disediakan oleh militer Rusia.
Cina adalah satu-satunya pengecualian, karena militernya membawa tank Tipe 96A mereka sendiri. Tim Belarusia, sementara itu, akan balapan di T-72 modifikasi mereka sendiri.
Gambar udara di arena tembak Alabino yang menyelenggarakan Kejuaraan Tank Biathlon di Wilayah Moskow, Rusia, pada 28 Juli 2018.[Ruptly]
Selama kompetisi, tim tank diberi berbagai warna. Selama putaran pertama yang digelar pada Sabtu 28 Juli 2018, tim Cina menandai diri mereka dengan warna tank merah melawan tim dari Kazakhstan menggunakan tank biru, Uganda dengan tank hijau dan awak Kuwait dengan tank kuning. Tim dari Cina memenangkan balapan pertama.
Tahun ini, empat tim nasional baru akan mengambil bagian dalam tank biathlon, yakni Vietnam, Myanmar, Suriah, dan Afrika Selatan. Kompetisi kali ini juga merupakan bagian dari kejuaraan militer besar, International Army Games, yang diadakan untuk keempat kalinya.
Baca: Militer Rusia Miliki Persenjataan Baru Skala Besar pada 2027
Sejak pertandingan resmi pertama pada 2015, yang melibatkan 17 negara, kini jumlah negara peserta bertambah dua kali lipat. Selama dua minggu, hampir 200 tim dari 33 negara yang mewakili hampir seluruh negara penjuru dunia akan bersaing dalam 28 perlombaan, selain dari perlombaan tank biathlon, kontes ini termasuk tantangan lain seperti Aviadarts, di mana pesawat hipersonik bersaing untuk mencapai target darat, kemudian tantangan Ring of Elbrus, yang memaksa tim tentara berseragam lengkap untuk naik ke puncak gunung tertinggi Rusia 5.642 meter dari permukaan laut, dan Suvorov Onslaught, sebuah kontes untuk APC yang diberi nama dari komandan abad ke-18 terkenal Rusia Aleksandr Suvorov.
Tim Cina mengikuti Kejuaraan Tank Biathlon menggunakan tank Type-96A, pada 28 Juli 2018.[Ruptly]
Permainan dimulai dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, menteri pertahanan Azerbaijan, Belarus dan Kazakhstan, serta perwakilan dari Staf Umum enam negara lainnya, termasuk Venezuela dan Iran. Enam negara, Aljazair, Vietnam, Myanmar, Pakistan, Sudan dan Filipina mengambil bagian dalam permainan untuk pertama kalinya. Selain peserta, 17 negara lainnya mengirimkan pengamat ke kontes.
"Setiap tahun, jumlah peserta bertambah, batas geografisnya meluas dan programnya menjadi lebih rumit. Satu hal yang tetap tidak berubah, adalah semangat keberanian, kebangsawanan, persekutuan, dan bantuan timbal balik yang berlaku di medan perang yang diimprovisasi," kata Shoigu saat acara pembukaan.
Baca: Saingi Rusia, Militer Amerika Serikat Kembangkan Tank Robot
Upacara pembukaan juga melibatkan konser dari para pemain dan orkestra militer negara-negara peserta. Pembukaan juga memperlihatkan tarian tank yang mengesankan, bagaimana tank bergerak dengan presisi yang tak tertandingi karena mereka melakukan berbagai manuver secara sinkron dengan potongan musik klasik.
Kompetisi internasional, yang awalnya diselenggarakan oleh Rusia, kini diselenggarakan di tujuh negara, termasuk Cina dan Iran, dan akan berlangsung hingga 11 Agustus.