TEMPO.CO, Vatikan – Paus Fransiskus menerima pengunduran diri Kardinal Theodore McCarrick terkait skandal pelecehan seksual.
McCarrick, 88 tahun, merupakan tokoh paling terkemuka di Gereja Katolik AS.
Baca:
Paus Fransiskus Minta Maaf ke Korban Pelecehan Seksual di Cile
Saksi Kunci Pelecehan Seksual Pastor di Cile Bersaksi di Vatikan
“Poin paling penting adalah McCarrick tidak lagi menjadi kardinal. Ini artinya, seberapa penting posisi Anda , betapapun prestisius itu, ketika terkait dengan pelecehan seksual maka Anda akan dimintai tanggung-jawab. Itu pesan hari ini,” kata Greg Burke, juru bicara Vatikan, kepada televisi Reuters, Sabtu, 28 Juli 2018.
Sebelumnya, McCarrick pernah menjadi uskup agung di Washington D.C. Dia menjadi kardinal pertama yang kehilangan posisi dan gelarnya sekaligus. Kardinal lain yang pernah terkena proses disiplin Vatikan dalam kasus pelecehan seksual tetap bisa mempertahankan keanggotaan di College of Cardinals dan tetap mendapat panggilan ‘your eminence’.
Pernyataan Vatikan soal McCarrick ini terjadi beberapa jam setelah bekas kardinal itu mengajukan pengunduran diri pada Jumat malam, 27 Juli 2018. Vatikan melarang McCarrick memimpin kegiatan publik meskipun tetap berstatus pendeta.
Paus Fransiskus mengangkat 14 kardinal di Basilika Santo Petrus di Vatikan, Sabtu, 28 Juni 2018.
Paus Fransiskus juga memerintahkan McCarrick untuk menyendiri untuk berdoa dan menyesali perbuatannya hingga tuduhan atasnya diperiksa dalam sebuah pengadilan.
“Paus ingin mengirim pesan bahwa jabatan tinggi tidak lagi menjadi tameng dalam kasus seperti ini,” begitu dilansir media Reuters.
Jatuhnya McCarrick dari posisi jabatan tinggi ini mengejutkan kelompok gereja Amerika karena dia dikenal luas dan dihormati selama puluhan tahun. DIa kerap menjadi menjadi orang kepercayaan Paus dan Presiden AS.
Keputusan soal McCarrick diambil Gereja Amerika pada Juni 2018 dengan menyatakan tuduhan bahwa dia terlibat melakukan pelecehan terhadap seorang remaja berusia 16 tahun pada sekitar 50 tahun lalu kredibel dan memiliki dasar.
Baca:
Korban Pelecehan Seksual Kecewa kepada Paus Fransiskus
Tutupi Pelecehan Seksual Anak, Uskup Agung di Australia Mundur
Sejak ini diumumkan, seorang lelaki juga mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual McCarrick saat masih berusia 11 tahun. Sejumlah korban lainnya mengaku McCarrick memaksa mereka tidur bersama di sebuah rumah pantai di New Jersey ketika mereka mengikuti seminari untuk menjadi pendeta.
Soal tuduhan dia terlibat pelecehan seksual 50 tahun lalu, McCarrick mengaku tidak ingat sama sekali pernah melakukan itu. Namun, dia belum berkomentar mengenai tuduhan-tuduhan lainnya.
Paus Fransiskus menyapa jemaah muncul sebelum menyampaikan pesan Paskah-nya dari balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus di Vatikan, 1 April 2018. Paus menyerukan perdamaian di Tanah Suci Yerusalem dua hari setelah 15 orang Palestina tewas di perbatasan Israel-Gaza. Osservatore Romano/REUTERS
Menurut media New York Times pada pekan lalu, ada dua diose di New Jersey, yang pernah dipimpin McCarrick sebagai uskup, melakukan penyelesaian secara finansial pada 2005 dan 2007 dengan beberapa orang lelaki dewasa, yang mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual McCarrick.
“Vatikan harus menginvestigasi dan mempublikasikan kesimpulannya mengenai majunya karir McCarrick selama ini,” kata Terence McKiernan, Presiden dari lembaga BishopAccountability.org, yang menyelidiki kasus-kasus pelecehan seksual dan berbasis di AS. “Para pejabat yang terlibat harus diidentifikasi dan diberikan disiplin. Dokumen hasil investigasi harus dibuka untuk publik.”
Pendeta Desmond Rossi, seperti dilansir America Magazine, mengatakan pernah mengalami sentuhan dan pelecehan oleh McCarrick ketika masih menjalani proses sebagai pendeta. Dia telah menceritakan kisah ini kepada uskup di Diose Albany setelah sempat mengalami depresi mendalam yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih. Paus Fransiskus menangani sejumlah kasus pelecehan seksual termasuk di Chile dan Australia sejak tahun lalu.