Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unggah Video, Benjamin Netanyahu Minta Dunia Bantu Iran?

image-gnews
Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merilis sebuah video berbahasa Inggris di media sosial yang menyerukan kepada dunia untuk membantu rakyat Iran. Dalam video yang dirilis pada Minggu malam 29 Juli, Benjamin Netanyahu meminta negara-negara Dunia meningkatkan kehidupan warga Iran dengan melawan "sebuah rezim yang menindas mereka dan menjauhkan mereka kehidupan yang bermartabat, kemakmuran dan rasa hormat."

Dilansir dari Times of Israel, 30 Juli 2018, dalam video tersebut, Netanyahu menceritakan kisah seorang gadis kecil berusia 15 tahun yang Fatemeh.

Baca: Ternyata Kota Paris Jadi Pusat Kegiatan Internasional Agen Mossad

Fatemeh tidak memiliki air, kekurangan listrik, tidak dapat melepas penutup kepalanya di luar rumah, dan sekolahnya dibatalkan karena polusi udara, tutur Netanyahu.

"Dia berhenti di toko roti favoritnya di mal Aladdin untuk makan kue yazdi tetapi ada mogok nasional," lanjut Netanyahu dan menyebut petugas pemadam kebakaran tidak mampu membeli peralatan yang tepat untuk memadamkan api.

"Fatemeh benar-benar kesal. Mengapa segala sesuatu di negara saya berantakan?"

Dia tidak dapat menemukan jawaban di media sosial karena Facebook dan Twitter dilarang. Tapi dia membaca koran dan menemukan apa yang telah dilakukan rezim dengan semua uang itu.

"Miliaran uang dikeluarkan untuk memindahkan tentara Iran ke Suriah. Miliaran terbuang untuk mendapatkan senjata nuklir. Miliaran terbuang untuk perang di Yaman," papar Netanyahu.

Baca: Bagaimana Agen Mossad Melancarkan Misi Pembunuhan?

Benjamin Netanyahu menyimpulkan dengan mengatakan bahwa meskipun Fatemeh adalah fiktif, ini adalah kisah nyata dari "jutaan orang Iran."

"Jika Anda menginginkan kedamaian, bantulah Fatemeh. Bantu rakyat Iran untuk mendukung suara mereka terhadap rezim yang menindas mereka dan menyangkal mereka kehidupan yang bermartabat, kemakmuran dan rasa hormat."

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berbicara selama konferensi pers di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Israel, 30 April 2018. REUTERS/Amir Cohen

Video Benjamin Netanyahu tersebut juga dirilis dengan bahasa Persia, adalah video bujukan Netanyahu di mana dia seolah-olah membuat sebuah contoh kasus untuk membantu rakyat Iran, dan mendorong mereka untuk berdiri melawan rezim.

Bulan lalu, Netanyahu memuji rakyat Iran karena menunjukkan "keberanian" dalam protes massal terhadap pemerintah Iran dan kebijakan ekonominya, menyusul runtuhnya mata uang negara itu di tengah pembaruan sanksi nuklir AS.

Baca: Kartunis Israel Dipecat Usai Menggambar Netanyahu Mirip Binatang

Selain video bujukan, Netanyahu juga menampilkan keterampilan sepak bola. Netanyahu membuat perbandingan antara demonstrasi dan prestasi "sepak bola" tim sepak bola Iran di Piala Dunia FIFA, ketika ia mencetak imbang 1-1 melawan Portugal, termasuk memblokir tendangan penalti Christiano Ronaldo. Dia menambahkan bahwa dia berharap melihat Iran bertanding melawan Israel.

"Kepada orang-orang Iran saya katakan: Anda menunjukkan keberanian di lapangan sepak bola, dan hari ini Anda menunjukkan keberanian yang sama di jalan-jalan Iran," kata Netanyahu.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah memberikan bantuan keuangan kepada kelompok Hamas dan Jihad Islam, Hezbollah di Lebanon, pemberontak Houthi Yaman dan milisi Syiah di Irak. Sejak dimulainya perang saudara Suriah pada tahun 2011, Teheran dikabarkan telah mengucurkan US$ 6 miliar atau Rp 86 triliun untuk membantu pemerintahan Bashar al-Assad.

Pada akhir tahun lalu, protes ekonomi yang serupa mengguncang Iran dan menyebar ke 75 kota dan desa, menjadi demonstrasi terbesar di negara itu sejak demonstrasi pemilihan presiden pada 2009. Protes pada akhir Desember dan awal Januari menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan hampir 5.000 orang ditangkap.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

1 jam lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.


Warga Kota Isfahan Iran Tidak Dengar Apa pun soal Serangan Israel

2 jam lalu

Bendera Iran terlihat berkibar di atas sebuah jalan di Teheran, Iran, 1 Februari 2023. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Warga Kota Isfahan Iran Tidak Dengar Apa pun soal Serangan Israel

Warga di Kota Isfahan, Iran, mengatakan mereka tidak mendengar apa pun di tengah laporan serangan Israel ke daerah tersebut.


Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

3 jam lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.


Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

4 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

Israel dikabarkan menyerang situs nuklir Isfahan, namun media setempat melaporkan tidak ada kerusakan karena serangan tersebut dilumpuhkan di udara.


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

4 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

4 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

6 jam lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

6 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

7 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

7 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.