TEMPO.CO, Jakarta - Seorang polisi tersangka korupsi yang masuk dalam 100 daftar buronan di Cina, telah kembali ke Cina dari Amerika Serikat setelah menyerahkan diri.
Zhang Yongguang, mantan polisi di kota Shenzhen, Cina selatan, kabur ke Amerika Serikat pada 2010 dan menjadi buron karena dicurigai menerima suap.
Dilaporkan Reuters, 30 Juli 2018, Zhang kembali ke negaranya atas kemauannya sendiri dan mengembalikan dana korupsi, ungkap Komisi Disiplin Pusat.
Baca: Hukuman Penjara Mantan Presiden Park Geun-hye Ditambah
Pada April 2015, pemerintah Cina menerbitkan daftar "100 tersangka paling dicari" yang diyakini bersembunyi di luar negeri, banyak yang tinggal di Amerika Serikat, Kanada dan Australia. Zhang adalah orang ke-54 dalam daftar itu telah kembali ke Cina sejak operasi perburuan diluncurkan.
"Kami akan melakukan upaya gigih dalam memerangi korupsi dan memulihkan aset yang dicuri, tidak menyisakan ruang bagi buron koruptor untuk bersembunyi dan tidak ada harapan bagi mereka yang ingin melarikan diri," kata seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya.
Penjara ditahannya tiga penyelundup narkoba dari Jepang di Dalian, Cina. Ketiganya akan dieksekusi pada hari Jumat (9/4). AP Photo/Kyodo News, Masao Mizuno
Tidak ada rincian tentang dakwaan terhadap Zhang atau kemungkinan hukuman yang akan diterima, namun seperti dilaporkan Associated Press, pada 2010 ia dituduh menerima suap sebesar 920.000 yuan atau US$ 135.000, setara Rp 1,9 miliar. Zhang menyerah kepada polisi dan menyerahkan suap yang diterimanya.
Baca: Jet Tempur Korea Selatan Cegat Jet Termpur Cina, Ada Apa?
Banyak negara Barat enggan membantu kampanye antikorupsi Cina, atau menandatangani perjanjian ekstradisi, dan tidak mau mengekstradisi buron dengan alasan penganiayaan terhadap tersangka kriminal tetap menjadi masalah HAM. Selain itu, negara barat juga mengeluh bahwa Cina enggan memberikan bukti kejahatan yang akan ditinjau oleh pengadilan Barat.