TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump berterima kasih kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang memenuhi janjinya mengembalikan55 peti mati berisi jenazah prajurit AS yang tewas dalam Perang Korea 1950-1953.
Sebanyak 55 peti mati berisi jasad prajurit AS diserahkan secara resmi kepada pemerintah AS untuk dibawa pulang dan diserahkan ke keluarga prajurit tersebut.
Baca: Gedung Putih: Korea Utara Kembalikan 50 Prajurit Amerika Serikat
"Saya berterimakasih kepada Pemimpin Kim di hadapan media karena memenuhi janjinya kepada saya, dan saya yakin dia akan melanjutkan pemenuhan janjinya karena mereka terus mencari, mencari dan mencari," kata Trump kepada wartawan di South Lawn, seperti dikutip dari The Korea Times, Sabtu, 28 Juli 2018.
"Para pahlawan luar biasa ini segera disemayamkan di tanah Amerika yang sakral," ujar Trump.
Trump kemudian menjelaskan, Wakil Presiden AS Mike Pence akan menyambut 55 peti mati yang berisikan jasad pajurit AS yang tewas dalam Perang Korea. Ayah Pence juga veteran dalam Perang Korea.
Kim Ri Jun, mengangkat kerangka yang diduga korban perang Korea yang terkubur di bukit Ryongyon-ri, kota Kujang, Korea Utara, 3 Desember 2015. Hampir 7.800 pasukan AS masih belum ditemukan sejak Perang Korea. AP
Baca: Akhir Perang Korea Diumumkan Akhir Tahun Ini
Pada Jumat pagi waktu Seoul, 27 Juli 2018, pesawat angkutan milik angkatan udara AS, Air Force C-17 tiba di Korea Utara untuk mengangkut 55 peti mati. Pesawat itu kemudian terbang dari Wonsan ke pangkalan udara Osan di Pyeongtake, dekat Seoul, ibukota Korea Selatan.
Setibanya di Osan 55 peti mati yang ditutupi bendera biru PBB mendapat penghormatan militer. Selanjutnya, peti mati itu diterbangkan ke Hawaii untuk melakukan uji forensik untuk memastikan identitas jasad tersebut.
Baca: Ekspresi Kim Jong Un saat Bertemu Veteran Perang Korea Utara
Menurut Jim Mattis, Menteri Pertahanan AS, tidak diketahui siapa yang ada dalam peti mati itu. Untuk itu akan dilakukan tes DNA baru setelah itu pihak keluarga diberitahu.
Lebih dari 36 ribu prajurit AS tewas dalam Perang Korea. Jumlah itu termasuk yang telah diketahui identitasnya dan yang dinyatakan hilang dalam tugas. Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata dan terbelahnya Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.