Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Korea Selatan Minta Unit Intelijen Militer Dirombak

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in (kedua kiri) dan istrinya Kim Jung-sook di Istana Kepresidenan Bogor, 9 November 2017. Kunjungan tersebut guna meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara. REUTERS/Adek Berry
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in (kedua kiri) dan istrinya Kim Jung-sook di Istana Kepresidenan Bogor, 9 November 2017. Kunjungan tersebut guna meningkatkan kerja sama bilateral kedua negara. REUTERS/Adek Berry
Iklan

TEMPO.CO, Seoul – Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, meminta perombakan unit intelijen militer terkait usulan unit itu agar pemerintah menerapkan undang-undang darurat militer dalam menangani gelombang protes anti-pemerintah pada 2016.

Baca:

 
 

Saat itu, masyarakat Korea Selatan menggelar unjuk rasa besar-besaran mendesak Presiden Park Geun-hye untuk mundur terkait skandal korupsi.

Moon mengatakan usulan darurat militer itu sebagai hal ilegal.

“Militer harus merasa takut kepada rakyat sendiri dibandingkan kepada siapapun,” kata Moon kepada media di Istana Biru atau Cheong Wa Dae, Jumat, 27 Juli 2018.

Moon menambahkan,”Inspeksi yang dilakukan Komando Keamanan Pertahanan atau Defense Security Command terhadap keluarga dari para korban kapal feri Sewol yang tenggelam dan usulan kepada pemerintah untuk menerapkan keadaan darurat militer seharusnya tidak pernah terjadi sama sekali.”

Media Korea Times melansir Moon mendapat penjelasan soal adanya dokumen kontroversial buatan DSC berjudul “Wartime Martial Law and Joint Action Plan” atau “Hukum Darurat Militer saat Perang dan Rencana Aksi Bersama.”

Presiden Moon mengatakan DSC harus menjadi unit yang berkontribusi terhadap penguatan kemampuan pertahanan dengan secara patuh ke dalam misi alaminya. Moon mendesak militer melakukan reformasi menyeluruh terhadap unit intelijen ini.

Istana Biru, sebelumnya, telah mengungkapkan sejumlah dokumen milik DSC yang menunjukkan niat unit itu untuk mengambil alih parlemen dengan menangkapi para pemimpin oposisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini memunculkan dugaan adanya rencana militer melakukan kudeta,” begitu dilansir Korea Herald.

Baca:

 
 

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Song Young-moo dan DSC melakukan rapat pada Jumat, 27 Juli 2018. Kedua pihak berbeda pendapat dengan pejabat DSC mengatakan menhan menyetujui rencana penerapan UU darurat militer itu.

Sebaliknya, Menhan Song membantah tudingan itu dan nyaris menyebut DSC melakukan pemberontakan.

Presiden Moon mengatakan setiap orang yang bersalah akan dimintai jawaban. Dia memerintahkan investigasi independen mengenai usulan penerapan darurat militer itu. Moon juga telah memerintahkan petinggi militer dan menhan menyerahkan semua dokumen terkait soal ini.

“Isu utama adalah menemukan kebenaran mengenai dokumen gawat darurat militer ini. Kita harus mengidentifikasi masalah ini secara menyeluruh, kenapa (militer) membuat dokumen-dokumen itu dan seberapa jauh militer akan melakukan rencana itu,” kata Moon seperti dijelaskan juru bicara Istana Biru, Kim Eui-kyeom.

Kim menambahkan kebutuhan untuk melakukan reformasi total terhadap DSC semakin membesar.

“Saya meminta satgas reformasi DSC mempercepat diskusi dan menyerahkan proposal reformasi secepatnya,” kata Kim menirukan Presiden Korea Selatan Moon.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

2 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

8 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

19 jam lalu

Rapper Korea Selatan Zico. FOTO/instagram
Rapper Zico Memandu Acara Musik The Seasons

Acara The Seasons akan kembali hadir untuk musim terbarunya. Rapper Korea Selatan Zico sebagai pemandu acaranya


Hizbullah Serang Israel

1 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.


Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

1 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Diprotes Karyawan Google karena Kerja Sama dengan Israel, Apa Itu Proyek Nimbus?

Proyek Nimbus adalah proyek komputasi cloud atau awan milik pemerintah dan militer Israel yang bekerja sama dengan Google dan Amazon.


LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

1 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
LPDP Buka Beasiswa S2 dan S3 di UST Korea Selatan, Ini Syarat dan Jadwalnya

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan memberikan beasiswa S2 dan S3 di The University of Science & Technology Korea Selatan


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

1 hari lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

Komandan angkatan darat, udara dan laut Iran menyatakan kesiapan dalam menghadapi serangan Israel.


Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan berpelukan. shutterstock.com
Korea Selatan Punya 12 Perayaan Unik yang Jatuh Setiap Tanggal 14, Apa Itu?

Tanggal 14 menjadi angka spesial dalam kalender Korea Selatan. Tak hanya Black day, ternyata Korea punya 12 perayaan unik yang berkaitan dengan cinta.


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

3 hari lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.