Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bola Hadiah Putin ke Trump Dicurigai untuk Meretas, Kenapa?

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkan bola yang dipasangi chip pemancar kepada Presiden AS Donald Trump sehingga muncul kecurigaan chip itu untuk meretas.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkan bola yang dipasangi chip pemancar kepada Presiden AS Donald Trump sehingga muncul kecurigaan chip itu untuk meretas.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiakan bola kaki merek Adidas kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipasang chip pemancar sehingga dicurigai untuk meretas. Chip ini sebagai pemancar yang menghasilkan dan mengirimkan gelombang elektromagnetik yang membawa pesan atau sinyal, terutama dari radio atau televisi.

Putin menghadiahkan bola itu kepada Trump saat keduanya bertemu di Helsinki, ibukota Finlandia pekan lalu. 

Baca: Gedung Putih Sebut Putin Berperan Langsung dalam Pilpres Amerika Serikat

Menurut situs web Adidas, chip yang dipasangkan dalam bola hadiah Putin itu bekerja melalui interaksi dengan smartphone atau tablet dengan mengaktifkan Near Field Communication (NFC) atau sebuah teknologi digital yang memungkinkan dua perangkat untuk bertukar data dan melakukan tindakan tertentu saat terhubung satu sama lain.

Selama proses pembuatannya, chip NFC yang menyerupai ikon untuk memancarkan sinyal WiFi ini ditempatkan di dalam bola dan di bawah logo. Chip ini memungkinkan penggemar untuk mengakses video pemain, kompetisi, dan konten lainnya dengan mendekatkan perangkat seluler mereka ke bola. Fitur ini termasuk dalam bola pertandingan FIFA World Cup 2018 yang dijual di situs web Adidas seharga US$ 165 atau setara Rp 2,3 juta.

Baca: Rusia Diduga Meretas Pemilu AS, Obama Siapkan Tindakan

Atas kecurigaan chip itu berfungsi sebagai peretas Rusia,  Adidas menyangkalnya dengan mengatakan chip itu tidak dapat dimodifikasi. Di deskripsi bola yang dimuat di situs Adidas menyatakan: "Tidak mungkin untuk menghapus atau menulis ulang parameter yang dikodekan."

Pihak Gedung Putih juga menyangkal adanya ‘mata-mata’ Rusia yang sengaja dimasukkan di dalam bola itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senator kubu Republik dari Carolina Selatan, Lindsey Graham mengunggah sebuah cuitan peringatan di Twitter. Melalui cuitannya, Carolina mengatakan, "Jika itu aku, aku akan memeriksa bolanya untuk mendengar apa ada perangkat aneh dan tidak akan pernah mengizinkannya di Gedung Putih."

Baca: Serangan Siber dari Rusia ke Amerika Serikat Naik

Secret Service, pengawal khusus presiden AS mengatakan, “Semua hadiah yang diberikan kepada Presiden tunduk pada pemeriksaan keamanan. Secret Service tidak akan berkomentar secara khusus maupun secara umum tentang cara dan metode yang kami lakukan. Keamanan dan perlindungan adalah tanggung jawab kami.”

Seperti laporan CNN dalam sebuah wawancara dengan pakar keamanan cyber, Scott Schober yang mengatakan teknologi tersebut tidak mungkin digunakan untuk kegiatan mata-mata secara rahasia dan sudah dipastikan bahwa semua hadiah yang diterima Presiden AS akan melalui pemeriksaan secara menyeluruh demi persyaratan keamanan.

"Jika seseorang punya motif jahat, orang tersebut dimungkinkan memilih teknologi yang salah. Pihak keamanan akan berhati-hati memeriksa semua hadiah. Mereka mungkin akan melakukan X-ray dan memperhatikan secara teliti untuk melihat apakah ada frekuensi radio yang keluar," kata Schober menanggapi kecurigaan hadiah bola dari Putin untuk Trump untuk meretas.

CNN | ALISHA ULFAH FIRDIANI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

12 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

7 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

10 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

14 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

14 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

19 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

21 hari lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

23 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

23 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

23 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.