TEMPO.CO, Jakarta - Yunani berkabung. Pada Rabu, 25 Juli 2018 waktu setempat, jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di negara itu bertambah menjadi 80 orang.
Kedutaan Besar Indonesia di Athena, Yunani, pada Kamis, 26 Juli 2018, mengkonfirmasi berdasarkan investigasi KBRI dengan pemerintah lokal, tidak ada WNI yang menjadi korban tewas. KBRI telah meminta pada otoritas setempat apabila ditemukan WNI menjadi korban tewas atau luka-luka agar segera dilaporkan.
Kebakaran hutan di Yunani terjadi pada Senin malam, 23 Juli 2018. Api melahap wilayah Rafina, Pikermi, Mati, Neo Voutzas, Kinetta dan sekitar wilayah Utara Athena atau Timur Attica. Titik api utama berasal dari Kineta, area Penteli dan Kallitechnoupolis.
Baca: Kebakaran Hutan di Yunani, Korban Tewas 80 Orang
Seorang pria berjalan di pantai di dekat pohon-pohon yang terbakar akibat kebakaran hutan di Resor Mati, Athena, Yunani, Selasa, 24 Juli 2018. Kebakaran hutan tersebut menghanguskan rumah dan kendaraan warga. (AP Photo/Thanassis Stavrakis)
Baca: Menteri Siti Nurbaya Luncurkan Layanan SMS Kebakaran Hutan
Situs businessinsider.sg mewartakan penyebab kebakaran hutan masih dalam penyidikan, namun sejumlah petugas berwenang menduga terdengarnya beberapa kali ledakan telah memicu kebakaran. Tindak kejahatan pembakaran sering terjadi dibalik sejumlah peristiwa kebakaran sebagai upaya untuk pembersihan lahan.
Kebakaran hutan pada Senin malam lalu dengan cepat menyebar karena dipicu oleh angin kencang dan musim kemarau yang terjadi di hampir seluruh negara Eropa. Ilmuwan memprediksi kebakaran hutan akan mudah menyebar di sepanjang Mediterania karena kawasan itu mengalami kekeringan parah. Musim kemarau ini bukan hanya berpotensi memicu kebakaran, tetapi juga penyebaran hama tanaman dan penyakit.
Kebakaran hutan pada 23 Juli 2018 tercatat sebagai salah satu musibah terburuk yang pernah terjadi di Yunani. Sebelumnya pada 2007, kebakaran hutan di semenanjung Peloponnese menewaskan 64 orang.