TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump mengumumkan akan menyediakan bantuan senilai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 174 triliun untuk meringankan para petani Amerika Serikat, yang kena imbas tarif impor Trump dengan Cina dan negara-negara lain.
Namun beberapa negara bagian Republik menolak rencana tersebut karena petani menginginkan pasar untuk hasil panen mereka, bukan hasil dari penjualan yang hilang dan harga yang lebih rendah.
Departemen Pertanian mengatakan akan memaksimalkan program yang ada untuk menyediakan miliaran dolar dalam pembayaran langsung kepada petani dan peternak yang dirugikan pembalasan negara lain terhadap tarif Trump.
Baca: Trump Sebut Ada Manipulasi Yuan, Pemerintah Cina Bilang ...
Dengan makin dekatnya pemilihan kongres, rencana ini menggarisbawahi kekhawatiran kaum Republik atas kerugian pada petani Amerika dari tarif perdagangan Trump berpotensi kehilangan kursi dewan dan senat di Midwest dan tempat lain.
"Ini adalah solusi jangka pendek yang akan memberi Presiden Trump dan pemerintahannya waktu untuk bekerja pada kesepakatan perdagangan jangka panjang," kata Menteri Pertanian Sonny Perdue. Ia menambahkan, seperti dilaporkan Associated Press, 25 Juli 2018, rencana itu bukan bailout untuk para petani.
Namun program ini diharapkan memberikan sedikit obat bagi para pendukung Partai Republik, yang mengatakan tarif itu hanya pajak dan memperingatkan tindakan itu akan membuka kotak Pandora untuk sektor-sektor ekonomi lain.
Donald Trump menegaskan kembali dukungannya untuk tarif dan berjanji petani akan menjadi penerima manfaat terbesar. "Hanya sedikit sabar," katanya saat berbicara di sebuah acara di Kansas City, seperti dilansir Reuters.
Paket bantuan itu dimaksudkan sebagai dorongan sementara bagi para petani ketika Amerika dan Cina bernegosiasi mengenai masalah perdagangan.
"Ini jelas merupakan solusi jangka pendek yang akan memberi Presiden Trump waktu untuk bekerja pada kebijakan perdagangan jangka panjang," kata Sonny Perdue, Sekretaris Departemen Pertanian Amerika.
Baca: Usaha Fashion Ivanka Trump Ditutup
Perdue menambahkan, bantuan tersebut akan dibiayai melalui USDA’s Commodity Credit Corporation dan tidak akan memerlukan persetujuan kongres.
Rencana Donald Trump itu tampaknya memecah Partai Republik karena sebagian memuji langkah itu dan yang lain menentang rencana bantuan sebab dinilai sebagai jenis program bantuan pemerintah yang diberikan secara luas, seperti yang ditentang Partai Republik.