Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ISIS Kembali ke Irak dengan Taktik Gerilya

image-gnews
Pasukan khusus Irak menembak mati seorang militan ISIS yang akan melakukan bom bunuh diri di Mosul, Irak, 3 Maret 2017. Foto ini masuk dalam nominasi Spot News Singles pada World Press Photo. REUTERS/Goran Tomasevic.
Pasukan khusus Irak menembak mati seorang militan ISIS yang akan melakukan bom bunuh diri di Mosul, Irak, 3 Maret 2017. Foto ini masuk dalam nominasi Spot News Singles pada World Press Photo. REUTERS/Goran Tomasevic.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bulan setelah Irak menyatakan kemenangan atas ISIS, dan kekhalifahan Baghdadi diyakini hancur, namun para pejuangnya kembali ke Irak dengan aksi penculikan penculikan dan pembunuhan.

Seiring hancurnya impian untuk mendirikan Khilafah di Timur Tengah, ISIS mulai beralih ke taktik gerilya setelah serangan masif konvensional gagal melemahkan pemerintah di Baghdad, menurut militer, intelijen dan pejabat pemerintah, seperti dilaporkan Reuters, 24 Juli 2018.

Baca: ISIS di Irak Menyebar Teror Lewat Penculikan

ISIS kembali membentuk diri kembali usai beberapa bulan sebelum Baghdad mengumumkan bahwa mereka telah mengalahkan kelompok itu pada Desember 2017, menurut para pejabat intelijen yang mengatakan ISIS akan mengadopsi taktik gerilya ketika tidak bisa lagi menguasai wilayah.

Irak kini menghadapi peningkatan kasus penculikan dan pembunuhan, terutama di provinsi Kirkuk, Diyala, dan Salahuddin, sejak pemilihan umum pada Mei. Ini menunjukkan pemerintah akan menghadapi tekanan baru dari ISIS yang pernah menduduki sepertiga dari Irak selama tiga tahun pemerintahan teror.

Bulan lalu setidaknya ada 83 kasus penculikan, pembunuhan atau keduanya di tiga provinsi. Sebagian besar terjadi di jalan raya yang menghubungkan Baghdad ke provinsi Kirkuk. Pada Mei, jumlah insiden di daerah itu berjumlah 30 kasus, sementara pada Maret ada tujuh kasus, menurut Hisham al-Hashimi, seorang ahli ISIS yang menjadi penasihat pemerintah Irak.

Pasukan Irak menemukan kuburan massal korban kekejaman ISIS di Kirkuk. [http://en.abna24.com]

Dalam satu insiden pada tanggal 17 Juni, tiga pria Syiah diculik oleh militan ISIS yang menyamar sebagai polisi di pos pemeriksaan di jalan raya. Sepuluh hari kemudian mayat mereka yang yang telah dimutilasi ditemukan, dan disertai dengan bahan peledak untuk membunuh siapa saja yang menemukan jenazah ketiganya.

Bassem Khudair, seorang kerabat dari salah satu korban mutilasi mengatakan pasukan keamanan tidak kooperatif. Dia meminta kepada para prajurit yang menemukan mobil-mobil pelaku yang dipenuhi peluru untuk mengejar para penculik tetapi ditolak.

"Kami pergi sendiri, dengan tanggung jawab sendiri, karena tiga dari orang kami sendiri telah diculik dan kami tidak bisa hanya menonton. Enam dari kami, semua warga sipil, berjalan sekitar 10 atau 12 kilometer. Kami menemukan dokumen mereka tersebar di tanah saat kami berjalan," ujar Khudair.

Keesokan harinya, dia menerima panggilan telepon dari saudaranya. Salah satu penculik mengatakan mereka akan dieksekusi jika pemerintah tidak membebaskan semua tahanan perempuan Sunni.

Penculik kemudian menelepon Khudair setiap hari. Khudair memberi tahu pemerintah tetapi tidak ada agen intelijen Irak yang menawarkan untuk melacak lokasi penelepon.

Sepuluh hari kemudian, penculik itu memberi tahu Khudair bahwa orang-orang itu tewas. Komandan militer di provinsi Diyala dan Salahuddin tidak mau bertanggung jawab untuk mengambil mayat.

Baca: Iran Laksanakan Hukuman Mati 8 Anggota ISIS

Ketua Dewan Provinsi Diyala, Ali al-Dani, mengatakan keuntungan saat ini terletak pada ISIS.

"Para teroris sekarang bergerak dalam kelompok kecil yang sulit dilacak. Pekerjaan intelijen diperlukan," kata al-Dani.

"Situasinya membingungkan, dan alasannya adalah kekacauan di dalam pasukan keamanan. Tidak ada satu komandan yang memimpin keamanan di provinsi ini. Ini memperkuat Daesh," kata Ketua Provinsi Salahuddin Ahmed al-Kareem.

Kekacauan semacam itu di antara pasukan keamanan telah memungkinkan ISIS untuk kembali melakukan teror, menurut militer, polisi, intelijen, dan pejabat lokal terpilih.

Seorang pria menangis saat menggendong putrinya menuju tentara pasukan khusus Irak dalam sebuah pertempuran dengan militan ISIS di Mosul, Irak, 4 Maret 2017. REUTERS/Goran Tomasevic/File Photo

Mereka mengatakan koordinasi yang buruk, sedikit dukungan dari pemerintah pusat, dan budaya untuk menghindari tanggung jawab menghalangi upaya untuk mencegah kelompok ISIS, yang terus melancarkan serangan tingkat rendah secara terus menerus di samping lonjakan penculikan dan pembunuhan.

Sementara militan ISIS telah berkumpul kembali di pegunungan Hemrin di timur laut, yang membentang dari Diyala, di perbatasan dengan Iran, melintasi Salahuddin utara dan Kirkuk selatan, dan menghadap ke jalan raya utama Irak. Pejabat daerah menggambarkan daerah tersebut sebagai "segitiga kematian".

Para pejabat militer dan intelijen memberikan berbagai perkiraan berapa banyak pejuang Negara Islam yang tetap aktif di Irak. Hashimi menyebutkan jumlahnya lebih dari 1.000, dengan sekitar 500 di daerah gurun dan sisanya di pegunungan.

Al Qaeda pernah memegang kekuasaan atas sebagian besar wilayah Sunni Irak sampai dipukul oleh pasukan AS dan Irak dan sekutu kesukuan mereka selama 2006-2007.

Sisa-sisanya bersembunyi di padang pasir antara Suriah dan Irak dan kemudian berubah menjadi ISIS. Beberapa pejabat khawatir sebuah kelompok yang lebih radikal dapat muncul jika ada celah keamanan.

Meskipun mereka memiliki senapan mesin, senjata anti-tank dan ranjau, militan tidak dapat menembus kota karena mereka tidak lagi menikmati dukungan di antara orang-orang Sunni yang pernah bersimpati dengan mereka, kata Eid Khalaf, wakil kepala polisi Salahuddin.

Baca: Putra Pemimpin ISIS Tewas

"Mereka tidak bisa mendapatkan makanan atau senjata dari warga. Operasi mereka primitif, mereka tidak dapat mengirim bom mobil ke kota," lanjut Eid Khalaf.

Setiap sel Negara Islam berisi antara tiga dan lima pejuang, kata Komandan Operasi Diyala, Letnan Jenderal Muzher al-Azawi. Dia mengatakan tidak ada lebih dari 75 pejuang di provinsi itu.

"ISIS bersembunyi di gunung, membuatnya sulit untuk menemukan mereka. Mereka menanam bahan peledak, menggunakan taktik tabrak lari, dan penembak jitu. Mereka mendirikan pos pemeriksaan palsu untuk penculikan," kata al-Zawi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

11 hari lalu

Warga Palestina mengantri untuk membeli roti di tengah kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 22 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

12 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

13 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

21 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

22 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

23 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

23 hari lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia menunjukkan performa apik saat meraih kemenangan telak atas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

24 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

24 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow