TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia-Meksiko pada 2018 memperingati 65 tahun berdirinya hubungan diplomatik kedua negara. Sayang, kemesraan hubungan kedua negara di bidang perdagangan belum terefleksikan.
Menurut Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Armando Alvarez, nilai perdagangan Indonesia-Meksiko terus tumbuh. Pada 2017, total nilai perdagangan kedua negara besar US$ 1.7 juta atau setara Rp 24.6 miliar dengan surplus pada Indonesia. Untuk target nilai perdagangan Indonesia-Mesiko pada 2018, Alfares belum berani mematok karena rintangan utama dalam sektor perdagangan adalah pengusaha di kedua negara yang belum saling mengenal potensi bisnis.
"Kurangnya pengetahuan di kalangan pengusaha, ini kendala utamanya, bukan di jarak yang jauh antar kedua negara. Pengusaha dari Meksiko tidak tahu potensi bisnis di Indonesia, begitu juga sebaliknya. Indonesia-Meksiko itu saling melengkapi, bukan bersaing," kata Alvarez, Senin, 23 Juli 2018.
Selama ini, beberapa komoditas yang dijual Indonesia ke Meksiko adalah minyak kelapa sawit dan karet. Sebaliknya, Meksiko melihat sektor kesehatan sebagai salah satu sektor yang potensial di Indonesia, seperti peralatan medis dan farmasi menyusul tingginya permintaan dari Indonesia di sektor ini. Sektor lain yang juga potensial bagi adalah Meksiko adalah pertanian Indonesia. Meksiko telah menggunakan teknologi untuk pengembangan sektor pertaniannya.
Baca: Mahasiswa Meksiko Belajar Demokrasi ala Indonesia
Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Armando Alfares, baris pertama ketiga dari kanan. Sumber:TEMPO/Suci Sekar
Baca: 65 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia-Meksiko Bicara Lewat Foto
Selain bidang perdagangan, Indonesia-Meksiko juga sedang berupaya mengembangkan sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan Meksiko ke Indonesia, khususnya Bali, mengalami kenaikan. Belum lama ini, Alvares tercapai kesepakatan antara Garuda dan Air Mexico untuk melayani penerbangan Meksiko-Bali dengan transit di Tokyo.
"Ada banyak ruang untuk melakukan kerja sama bidang pariwisata. Bali selama ini menjadi tempat favorit turis Meksiko karena mereka menyukai pantainya," kata Alvarez.
Saat ini, total ada sekitar 200 warga negara Meksiko yang tinggal di Indonesia. Sebagian besar dari jumlah itu adalah pekerja seni, misionaris, guru dan pengusaha. Sebaliknya, untuk mengundang lebih banyak warga negara Indonesia ke Meksiko, pemerintah negara itu telah menerbitkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk kuliah di Meksiko.