TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Iran tegang setelah perang kata antara Presiden Donald Trump dengan Presiden Hassan Rouhani. "Ketegangan ini disusul kecaman Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo yang menyebut para pemimpin agama di Iran hipokrit," Al Jazeera melaporkan, Senin 23 Juli 2018.
Kecaman Pompeo itu disampaikan pada Ahad 22 Juli 2018 setelah Presiden Trump dan Presiden Rouhani saling ancam di tengah ketegangan kedua negara.
Baca: 3 Perseteruan Iran melawan Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. AP Photo/Evan Vucci, Iranian Presidency Office via AP
"Kadang-kadang dunia tampak diam terhadap otoriterisme di dalam negeri Iran dan negeri ini melancarkan kekerasan di luar negeri. Tetapi bangsa Iran tidak akan tinggal diam atas berbagai pelanggaran dilakukan pemerintah," kata Pompeo di depan warga Iran Amerika yang berkumpul di Perpustakaan Presiden Ronald Reagan dan Museum di Simi Valley, California.
"Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Trump tidak akan tinggal diam," ucapnya. Pompeo menambahkan, sejumlah pejabat pengadilan Iran, militer dan para pemimpin politik dikenal luas melakukan korupsi.Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo disambut Perdana Menteri Israel Minister Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Ahad, 29 April 2018. [Thomas Coex/EPA]
"Tingkat korupsi dan kekayaan di antara para pemimpin Iran menunjukkan negeri itu dijalankan oleh para mafia di pemerintahan."
Baca: Presiden Iran Mengancam AS, Donald Trump Balas Ini....
Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Iran yang sebelumnya diteken oleh enam negara superkuat pada 2015. Sikap AS ini mendapatkan perlawanan dari sekutunya, Jerman dan Prancis. Kedua negeri itu tetap bertahan pada perjanjian nuklir dengan Iran dan mencabut sanksi ekonomi.