TEMPO.CO, Jakarta - Seorang calon independen yang ikut serta dalam pemilu parlemen Pakistan pada 25 Juli 2018, ditemukan tewas bunuh diri. Calon yang mewakili provinsi Punjab dilaporkan melakukan bunuh diri karena diduga berselisih dengan putra-putranya, seperti dilansir dari Indian Express, 21 Juli 2018.
Mirza Mohammad Ahmed Mughal akan mewakili konstituen NA-103 dan PP-103 di Faisalabad sebagai kandidat independen. Namun dia menembak dirinya sendiri hingga meninggal setelah beberapa perselisihan dengan putra-putranya, dikutip dari GeoNews TV.
Baca: Pertama Kali, Transgender di Pakistan Boleh Jadi Caleg
Setelah kematian, Komisi Pemilihan Pakistan telah menunda pemungutan suara di kedua daerah pemilihan.
Komisi Pemilihan Pakistan menunda pemilihan di daerah pemilihan dan mengumumkan bahwa pemilihan umum akan diadakan setelah 25 Juli sesuai UU Pemilu tahun 2017.
Menurut Bagian 73 dari Undang-Undang, "Jika seorang calon peserta lomba meninggal sebelum dimulainya pemilihan atau selama jam-jam pemungutan suara, petugas yang kembali harus, dengan pemberitahuan publik, mengakhiri proses yang berkaitan dengan pemilihan itu."
Ribuan pendukung Gerakan untuk Keadilan Pakistan lakukan pawai keliling kota saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). Para demonstran mempertanyakan alasan jelas penangkapan petugas pemilu. (AP/Anjum Naveed)
Calon Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) yang bertarung dalam pemilihan umum juga kehilangan nyawanya dalam kecelakaan jalan pada hari Sabtu.
Baca: Mantan PM Pakistan dan Putrinya Ditahan atas Tuduhan Korupsi
Polisi telah mendaftarkan sebuah kasus kecelakaan ini dan mencari pengemudi yang belum diketahui identitasnya. Menurut petugas polisi, kecelakaan itu terjadi di dekat Pusat Pelatihan Polisi, Razzaqabad, di Jalan Raya Nasional, dalam batas-batas kantor polisi Shah Latif, Pakistan. Korban, Sharif Ahmed Khanzada, 55 tahun, putra Latif Khanzada, sedang bepergian dengan sepeda motornya ketika ditabrak oleh kendaraan yang melaju kencang. Dia dilarikan ke rumah sakit Jinnah di mana dokter menyatakan dia meninggal pada saat kedatangan.
Almarhum adalah penduduk Kota Shah Latif dan ikut dalam pemilihan dari PS-87. Juru bicara TLP, sementara mengungkapkan kesedihan atas hilangnya nyawa, menuntut pemilu ditunda untuk PS-87.