TEMPO.CO, Jakarta - Turki dan Belanda sepakat memperbaiki hubungan baik setelah mengalami ketegangan tahun lalu. Dalam sebuah pernyataan bersama pada Jumat, 20 Juli 2018, kedua negara menyatakan "sepakat melakukan normalisasi hubungan diplomatik sepenuhnya."
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dan rekannya dari Belanda, Stef Blok, menurut laporan Al Jazeera duduk bersanding ketika keduanya mengikuti pertemuan NATO di Brussels, Belgia, pekan lalu.
Baca: Belanda Tangkap dan Deportasi Menteri Turki
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok. Reuters
"Kami sepakat memulihkan kembali fungsi Kedutaan Besar kedua negara di Ankara dan Den Haag dalam waktu dekat," bunyi pernyaan kedua menteri.
Menteri Luar Negeri Belanda juga mengatakan melalui sepucuk surat kepada parlemen bahwa kedua negara, Turki dan Belanda, telah sepakat memperbaiki hubungan diplomatik. "Dia berharap berkunjung ke Turki akhir tahun ini," Al Jazeera melaporkan.
Kisruh hubungan kedua negara bermula ketika Negeri Kincir Angin itu melarang Menteri Keluarga Turki, Fatma Betul Sayan Kayar, memasuki kantor Konsulat Jenderal Turki di Rotterdam pada Maret 2017. Pemerintah Belanda juga tidak mengizinkan pesawat Cavusoglu mendarat karena dia akan kampanye di depan warga Turki terkait dengan referendum konstitusi pada April 2017.Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kanan, dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, kiri, di pertemuan NATO di Brussels [Paul Hanna/Reuters]
Sikap Belanda tersebut dibalas oleh Turki. Duta Besar Belanda di Ankara dipanggil untuk menerima protes atas pelarangan tersebut.
Baca: Khawatir Rusuh, Belanda Larang Masuk Menteri Luar Negeri Turki
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji membalas tindakan Belanda dengan cara melarang seluruh penerbangan maskapai Belanda mendarat. Bahkan Turki menyebut Belanda telah melakukan tindakan seperti Nazi Jerman.