Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Balon Berapi Hamas, Israel Siapkan Operasi Militer

Editor

Budi Riza

image-gnews
Traktor Israel memadamkan api dari oleh layang-layang yang dipasang bom Molotov dan diluncurkan oleh demonstran Palestina dari Gaza, di perbatasan Israel-Gaza, Rabu, 20 Juni 2018.[AP Photo/Tsafrir Abayov]
Traktor Israel memadamkan api dari oleh layang-layang yang dipasang bom Molotov dan diluncurkan oleh demonstran Palestina dari Gaza, di perbatasan Israel-Gaza, Rabu, 20 Juni 2018.[AP Photo/Tsafrir Abayov]
Iklan

TEMPO.CO, Israel - Tentara Israel menggunakan pesawat nirawak atau drone untuk menyerang sebuah kelompok Palestina yang melancarkan serangan menggunakan balon dan layangan berapi dari kawasan utara Jalur Gaza pada Selasa sore, Selasa, 17 Juli 2018.

Baca: 

Setelah layang-layang Api, Gaza Kirim Burung Elang Api ke Israel

Mobilisasi Pasukan, Israel Siapkan Serangan Besar ke Gaza

Dua buah balon membawa api mendarat di halaman sebuah sekolah di selatan Israel pada hari itu. Balon pertama dipasangi kondom dengan alat pemantik api dan mendarat di sebuah sekolah dasar di Eshkol Regional Council, yang ditangani oleh petugas setempat.

Balon kedua mendarat di halaman sebuah taman kanak-kanak di sebuah komunitasi di Sdot Negev Regional Council. Saat itu halaman sekolah dipenuhi anak-anak namun tidak ada korban luka.

“Menurut laporan dari Gaza, dua remaja terluka akibat serangan pasukan Israel IDF di dekat kota Jabalya,” begitu dilansir Jpost pada Selasa, 17 Juli 2018.

Ketegangan antara Israel dan Hamas meningkat setelah Israel menyerang 40 target di Jalur Gaza dan dibalas dengan 200 serangan mortar dan roket. Ini membuat PM Benjamin Netanyahu mengunjungi selatan Israel dan menggelar rapat dengan sejumlah menteri seperti Menhan Avigdor Liberman dan Kepala Staf IDF, Letnan Jenderal Gadi Eisenkot, serta Direktur Shin Bet, Nadav Argaman.

Baca: 

Belasan Roket Hamas Dijatuhkan di Wilayah Israel

Gaza Luncurkan Layang-layang Api, Israel Balas dengan Pesawat Jet

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Sedang berlangsung perang, ada saling serang, dan saya bisa katakan kepada Anda bahwa IDF siap untuk menghadapi semua skenario,” kata Netanyahu pasca rapat.

Sebuah drone diterbangkan untuk mencegah layang-layang dan balon Palestina yang menggunakan bahan peledak di perbatasan Gaza di dekat Kissufim, Israel, Selasa, 5 Juni 2018. Warga Palestina menggunakan berbagai cara saat melakukan aksi protes menuntut kembalinya tanah leluhur. REUTERS/Amir Cohen

Liberman menambahkan pasukan IDF siap untuk menghadapi misi apapun yang diberikan pemerintah. Dia juga menanggapi adanya perbedaan argumentasi antara Menteri Pendidikan Bayit Yehudi dan Eisenkot saat rapat kabinet membahas cara menangani serangan balon udara berapi ini.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah kepala dingin dan syaraf baja dan tidak mengikuti histeria media massa. Kita melakukan apa yang harus kita lakukan,” kata dia.

Israel mulai membatasi suplai barang ke dalam Jalur Gaza, yang masuk lewat Kerem Shalom Crossing dan menghentikan pengiriman bahan bakar minyak dan gas. Namun, petugas mengizinkan suplai obat dan makanan untuk masuk.

Jika serangan balon dan layangan terus berlangsung, pasukan Israel mengancam akan melakukan langkah berikutnya. Kelompok Hamas dan Islamic Jihad mengatakan ada konsekuensi serius jika militer Israel memperketat tekanan terhadap Jalur Gaza karena bisa memicu terjadinya perang.

Ini membuat sejumlah warga bertanya-tanya apakah militer Israel akan menggelar perang terhadap serangan balon dan layangan dari Jalur Gaza. Terutama setelah Menteri Pendidikan Naftali Bennett menyerukan pasukan militer menggelar operasi terhadap Hamas untuk menghentikan serangan layangan dan balon dari Jalur Gaza, yang telah membakar kawasan selatan Israel.

Menurut laporan dari Channel 10, Israel mengatakan lewat jalur perantara Mesir bahwa serangan layangan dan balon harus dihentikan pada Jumat, 20 Juli 2018, jika tidak militer akan melakukan serangan.

“Sebagai respon, Hamas telah menginstruksikan kepada pasukannya untuk tidak melancarkan serangan api terhadap Israel dan mengirimkan pasukan di perbatasan untuk menghentikan remaja Palestina menerbangkan layang-layang dan balon berapi dari Jalur Gaza,” begitu dilansir Jerusalem Post.

Media Times of Israel melansir media Al Quds dari Palestina bahwa ada instruksi untuk mengurangi serangan balon dan layangan berapi oleh kelompok Hamas. Sebagian layangan dan balon itu, yang mulai terbang sejak April 2018, dipasangi bahan peledak dan telah membakar lahan seluas ribuan hektar dan menimbulkan kerugian jutaan shekel atau miliaran rupiah di kawasan Israel selatan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

34 menit lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

1 jam lalu

Massa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di dekat kedutaan Israel di Amman, Yordania, 28 Maret 2024. REUTERS/Alaa Al-Sukhni
Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

Ribuan warga Yordania menyerukan diakhirinya perjanjian perdamaian antara negara itu dengan Israel, sebagai protes atas gesonida di Gaza


Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

3 jam lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

4 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

8 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini

18 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
Ternyata, 99% Senjata Israel Diimpor dari Dua Negara Ini

Seruan internasional agar negara-negara menghentikan perdagangan senjata dengan Israel menguat, tetapi ternyata pemain utamanya dua negara ini.


Bos Hamas Sebut Indonesia, Ajak Muslim Dunia Rebut Masjid Al Aqsa

21 jam lalu

Mohammed Deif
Bos Hamas Sebut Indonesia, Ajak Muslim Dunia Rebut Masjid Al Aqsa

Salah satu bos Hamas mengajak umat Muslim di seluruh dunia bersatu mempertahankan Masjid Al Aqsa, termasuk dari Indonesia.


Irlandia Ingin Intervensi Genosida oleh Israel lewat ICJ

21 jam lalu

Pengunjuk rasa pro-Palestina berfoto di depan Mahkamah Internasional (ICJ) ketika hakim memutuskan tindakan darurat terhadap Israel menyusul tuduhan Afrika Selatan bahwa operasi militer Israel di Gaza adalah genosida yang dipimpin negara, di Den Haag, Belanda, 26 Januari 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Irlandia Ingin Intervensi Genosida oleh Israel lewat ICJ

Irlandia ingin turun tangan menghentikan genosida, bentuk kekhawatiran Dublin pada operasi militer Israel di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2024.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Pelapor Khusus PBB Diancam

1 hari lalu

Pelapor Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina Francesca Albanese. Dok: OHCHR
Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Pelapor Khusus PBB Diancam

Pelapor khusus PBB Francesca Albanese, yang menerbitkan laporan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, mengaku menerima ancaman