TEMPO.CO, Pyongyang - Pemerintah Korea Utara mempublikasikan foto-foto yang menggambarkan pemimpinnya Kim Jong Un sedang memarahi pejabat partai karena tertundanya sejumlah proyek infrastruktur utama.
Baca:
Pemerintah Amerika Tuding Korea Utara Langgar Sanksi Impor BBM
Korea Utara Beri Amnesti ke Semua Narapidana 1 Agustus, Ada Apa?
Foto-foto yang dirilis KCNA pada Selasa, 17 Juli 2018 itu, ini ditafsirkan sebagai sinyal kuat ke dunia tentang keseriusan Kim Jong Un mempercepat pelaksanaan program modernisasi Korea Utara setelah KTT dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura pada Juni 2018.
Baca Juga:
KCNA menampilkan Kim Jong Un sedang menyidak beberapa pengerjaan proyek infrastruktur negara termasuk pembangunan pembangkit listrik, tempat wisata, dan beberapa pabrik yang masih belum kelar.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berbicara kepada salah satu anggota stafnya saat kunjungannya ke pabrik mesin di kompleks mesin pertambangan batu bara Ranam, 17 Juli 2018. KCNA via REUTERS
Dalam satu gambar yang diterbitkan KCNA, Kim dilaporkan sangat terkejut dengan lambannya pembangunan pembangkit listrik Orangchon. Proyek yang perencanaannya dibuat sejak 1980-an itu, hingga kini pengerjaannya baru 70 persen.
Baca:
Korea Utara Sebut AS Bandit, Mike Pompeo: Dunia adalah Bandit
Cegat Nuklir Korea Utara, Jepang Beli Radar Rp 28 Triliun dari AS
"Setelah pejabat memberi penjelasan kepadanya tentang proyek dan penundaannya, Kim menjadi sangat marah," demikian lapor KCNA, seperti dilansir Fox News pada 17 Juli 2018.
Kim kemudian memerintahkan pengerjaan proyek PLTU ini harus sudah kelar pada Oktober 2018.
Kim juga mengkritik pembangunan tempat wisata pemandian air panas di lokasi liburan Onpho. Dia bahkan menyebutnya lebih buruk dari tangki ikan karena kondisi tempat pemandian yang sangat kotor.
Seperti dilansir The Telegraph pada 17 Juli 2018, Kim juga memeriksa perkembangan pembangunan Pabrik Tas Chongjin di Provinsi Hamgyong Utara.
Dalam kunjungan itu, Kim menyalahkan Komite Partai Provinsi Hamgyong Utara karena tidak menerapkan kebijakan resmi untuk membangun pabrik baru.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011, Kim, 34 tahun, telah berjanji meningkatkan standar hidup rakya Korea Utara. Para ahli meyakini sidak terbaru Kim terhadap para pejabatnya dirancang untuk menunjukkan dia fokus pada pembangunan ekonomi negara.
Setelah pertemuannya dengan Trump, analis mengatakan Kim Jong Un menjadi lebih aktif menunjukkan kepemimpinan yang kuat untuk khalayak domestik dan internasional.