TEMPO.CO, Jakarta - Seorang jurnalis dan aktivis politik diusir dari ruangan menjelang konferensi pers Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia. Sam Husseini, seorang kontributor untuk majalah The Nation, membantah bahwa ia tidak melakukan protes apapun dan alasan ia mengangkat selembar kertas dengan tulisan "Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir" yang dicetak di atasnya untuk mendapatkan perhatian sehingga ia dapat mengajukan pertanyaan tentang kebijakan nuklir Suriah serta persenjataan nuklir Amerika Serikat dan Rusia.
"Saya tidak melakukan protes. Saya hanya ingin memasang tanda supaya mereka mau memanggil saya," kata Sam Husseini, seperti dilaporkan Associated Press, 18 Juli 2018.
Baca: Donald Trump Teratas Untuk Pencarian Kata 'Idiot' di Google
"Tidak ada yang berbicara tentang fakta bahwa Putin dan Trump, pada dasarnya, menggunakan senjata nuklir mereka untuk kepentingan geo-strategis mereka sendiri dan mengancam kemanusiaan dengan itu, Saya merasa ini adalah hal penting untuk dibangkitkan," lanjut Husseini.
Polisi Finlandia mengatakan Husseini telah dikeluarkan dari ruangan di Istana Presiden di Helsinki dan ditahan karena mengganggu acara, yang sedang diliput secara langsung. Namun dia dibebaskan pada Senin.
Husseini mengatakan polisi memborgol tangan dan kakinya dan membawanya pergi ke pusat tahanan di pusat kota untuk diinterogasi.
Petugas keamanan mengusir seorang jurnalis sebelum konferensi pers bersama antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Presiden di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. [Antti Aimo-Koivisto/Lehtikuva via AP]
Helsingin Sanomat, surat kabar harian terbesar Finlandia, mengatakan Husseini diduga meneriakkan komentar kepada wartawan AS dan mengganggu siaran langsung yang mereka lakukan sambil menunggu Putin dan Trump.
Reporter CNN untuk Gedung Putih, Kate Bennett, menulis di Twitter bahwa Husseini menghabiskan waktu berjam-jam di area pers istana dan membagikan selebaran kepada para jurnalis.
Baca: Wow, Trump Mengedip ke Putin saat KTT di Helsinki
Selain menulis untuk majalah, Husseini bekerja sebagai direktur komunikasi di Institut Akurasi Publik, sebuah kelompok yang berbasis di Washington.
Sebelum konferensi pers, Husseini menulis di Twitter pada hari yang sama "Masalahnya bukan Trump. Masalahnya bukan Putin. Masalahnya adalah masalah: Ancaman nuklir, Suriah, dll," seperti dilansir dari democracynow.org.
"Itu bukan protes, itu hanya upaya untuk melakukan tindakan yang disebut jurnalisme agresif, yang saya pikir adalah apa yang kami butuhkan," kata Husseini.
"Setelah konferensi selesai, saya pergi dan mereka membawa saya ke luar, dan ada beberapa orang di luar, dan saya berkata, "Inikah kebebasan pers di Finlandia?" Ada tanda-tanda di seluruh kota di sini tentang bagaimana Finlandia untuk kebebasan pers dan bertentangan dengan otoriterisme Trump dan Putin."
Baca: Putin Senang Gelar KTT Pertama dengan Trump
"Jadi saya merasa agak ironis bahwa para pejabat Finlandia menyeret seorang jurnalis keluar dari konferensi pers, bahwa para pejabat Finlandia menganiaya saya dalam banyak cara. Dan ketika saya berteriak itu, mereka mendorong saya ke tanah, memborgol saya di belakang dan di atas kaki saya, dan melemparkan saya di belakang kendaraan polisi, membawa saya ke fasilitas tahanan di utara kota...Saya pikir itu bukan kebetulan," tambah Hussein."