TEMPO.CO, Helsinki - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah tiba di istana kepresidenan Finlandia untuk mengkuti KTT pertama keduanya.
Baca:
Baca juga:
Gedung Putih Siapkan Pertemuan Puncak Trump -- Putin
Jelang KTT, NATO Khawatir Donald Trump 'Lebih Ramah' ke Putin
Trump dan Putin datang secara terpisah, dengan Putin yang lebih dulu berada di istana di ibu kota Helsinski itu. Trump disambut di pintu istana oleh Presiden Finlandia, sekitar 20 menit setelah Putin tiba melalui pintu masuk yang sama.
“Saya telah mengatakan dan saya yakin Anda semua telah sering mendengarnya bahwa berhubungan baik dengan Rusia itu hal yang bagus bukan buruk,” kata Trump, yang duduk bersebelahan dengan Putin pada saat dimulainya pembicaraan empat mata keduanya di kantor kepresidenan Finlandia seperti dilansir Reuters.
Pesan ditampilkan di dinding video di Helsinki Music Center, sebelum pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, Ahad, 15 Juli 2018. REUTERS/Ints Kalnins
Trump dan Putin juga terlihat saling berjabat tangan sebelum memulai pembicaraan, yang mencakup sejumlah isu seperti perdagangan, militer, senjata nuklir, Suriah dan Cina.
Baca:
Dilansir CNN pada 16 Juli 2018, KTT itu terlambat 45 menit dari jadwal yang ditetapkan setelah Putin tiba terlambat mendarat di bandara Helsinki.
Trump berada di hotelnya ketika dia menunggu Putin, yang dikenal kerap datang terlambat ke acara-acara penting.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan), bersalaman di istana kepresidenan Finlandia untuk memulai pertemuan empat mata dalam KTT AS -- Rusia pertama, Senin, 16 Juli 2018. Doug Mills/The New York Times
Sebanyak 20 mobil termasuk ambulans berada dalam iring-iringan mobil Putin, dan 29 mobil di rombongan Presiden Trump. Rombongan kendaraan keduanya melaju lurus di bawah tenda terpal dan masuk ke sebuah halaman kecil di dalam istana setibanya di sana.
Sebelum KTT, Trump mengatakan pertemuan itu merupakan langkah yang baik, karena dia ingin memperkuat hubungan pribadinya dengan Putin seperti yang dia lakukan dengan para pemimpin Cina dan Korea Utara.
Jika kedua pemimpin mencapai kesepakatan, KTT mungkin akan meringankan beberapa konflik paling berbahaya di dunia termasuk Suriah. Namun, banyak masalah yang diperkirakan akan merusak harapan Trump untuk membangun persahabatan dengan mantan perwira intelijen Rusia itu.
Selama hampir 18 bulan menjabat sebagai Presiden, Trump telah menolak mengkritik Putin secara keras. Para pengkritiknya mengatakan itu sangat aneh mengingat Rusia melakukan upaya yang luas dan mendalam untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016.