TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim medis militer Thailand, Pak Loharnshoon, yang ikut dalam misi penyelamatan 12 remaja tim sepak bola sekolah dan pelatihnya yang terjebak di Gua Tham Luang, mengungkap ke-12 remaja dan pelatih itu, sempat melakukan upaya penyelamatan sendiri. Mereka menggali sebuah lubang yang dipenuhi dengan batu setiap hari demi menemukan jalan keluar.
Melalui akun Facebook, Pak menceritakan ke-12 remaja dan pelatihnya telah menggali lubang sedalam lima meter selama menanti pertolongan. Mereka melakukan hal itu sambil menahan lapar dan berdoa agar tetap dalam semangat yang bagus dalam menghadapi musibah ini.
"Saya sangat tersentuh oleh keluguan mereka, optimisme dan moral yang besar kendati berada dalam masalah yang berat. Mereka sangat disiplin, bahkan menyimpan sampah bekal makanan dalam sebuah kantong plastik sampah," kata Pak, Senin, 16 Juli 2018.
Baca: Cerita Penyelam Inggris yang Temukan 12 Anak Terjebak di Gua
Petugas penyelamat membawa korban yang terjebak dalam Gua Tham Luang, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 11 Juli 2018. (Thai NavySEAL Facebook Page via AP)
Baca: Mendadak Terkenal, Mental 12 Anak yang Terjebak di Gua Dijaga
Menurut Pak, pelatih sepak bola sekolah yang bernama Ekapol Chanthawong, 25 tahun, adalah orang terakhir yang meninggalkan gua setelah 12 remaja tim sepak bola sekolah keluar dari gua. Dia mengajarkan kepada anggota timnya agar tidak membawa benda apapun milik gua dan seluruh remaja itu mematuhinya.
"Sang pelatih memiliki hati yang baik dan benar-benar berkorban. Saya telah menyadari hal ini pada hari pertama saya bertugas di dalam gua, dia (Ekapol) benar-benar menunggu sampai semua anak cukup makan dan membagikan sisa makanannya. Saya sangat yakin, dia telah menjaga mereka dengan baik sebelum ditemukan karena fisik dan mental mereka lebih sehat dari yang saya perkirakan," kata Pak, seperti di kutip dari situs channelnewsasia.com pada Senin, 16 Juli 2018.
Pak juga mengatakan ke-12 anggota tim sepak bola sekolah yang bernama tim Babi Liar, menyadari dalam operasi penyelamatan mereka, banyak orang telah berkorban. Dengan begitu, dia pun optimis para remaja itu akan tumbuh menjadi manusia yang berkontribusi pada negara.
Tim sepak bola sekolah 'Babi Liar' dan pelatihnya terjebak di Gua Tham Luang pada 23 Juni 2018. Ke-12 remaja dan pelatihnya terjebak saat mengeksplorasi gua usai latihan dan hujan lebat yang turun dengan cepat membanjiri gua. Penduduk menemukan sepeda mereka di bibir gua dan upaya penyelamatan pun segera dilakukan. Pada 2 Juli 2018, ke-13 orang berhasil diselamatkan dari dalam gua.