TEMPO.CO, Helsinki – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluhkan kondisi hubungan negaranya dengan Rusia menjelang digelarnya pertemuan puncak Trump dengan Presiden Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018.
“Hubungan kita dengan Rusia tidak pernah lebih buruk seperti ini sebagai hasil dari kebodohan AS selama bertahun-tahun dan sekarang rekayasa perburuan penyihir,” kata Trump lewat akun @realdonaldtrump pada Senin, 16 Juli 2018.
Baca:
Pengadilan Amerika Mendakwa 12 Petugas Intelijen Rusia Meretas
Koran Finlandia Terbitkan Surat Terbuka Jelang KTT Trump - Putin
Trump juga mencuit ulang cuitan Kementerian Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang bakal menemaninya dalam pertemuan puncak itu.
“Baru mendarat di Finlandia untuk pertemuan Helsinki 2018. Presiden AS dan Presiden Putin akan membicarakan sejumlah isu mengenai hubungan kedua negara. Pertemuan ini dalam rangka kepentingan keamanan nasional. Sangat penting kedua pemimpin AS dan Rusia untuk bertemu membahas masalah-masalah penting antara kedua negara,” kata Pompeo lewa akun @secpompeo.
Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. Trump dan Putin menyetujui sebuah pernyataan tentang Suriah, saat berbincang ketika sesi foto. REUTERS/Jorge Silva
Akun Trump juga mencuit ulang foto dari warga Finlandia yang berbaris di pinggir jalan menyambut kedatangan rombongan Trump, yang juga diikuti istri Melania.
Baca:
Gedung Putih Siapkan Pertemuan Puncak Trump -- Putin
Jelang KTT, NATO Khawatir Donald Trump 'Lebih Ramah' ke Putin
Media Reuters menyebut kedua pemimpin akhirnya bakal menggelar pertemuan puncak pertama setelah saling memuji satu sama lain dari jarak jauh. Pertemuan ini dianggap beresiko bagi Trump dalam konteks politik domestik AS. Sedangkan pertemuan ini justru dianggap sebagai kemenangan geopolitik bagi Rusia.
Beberapa isu yang bakal dibahas, seperti dilansir Reuters, adalah hubungan buruk kedua negara akhir-akhir ini, kontrol senjata nuklir dan perang di Suriah.
Kedua pemimpin diperkirakan bakal membahas pengisian kembali kantor kedutaan masing-masing setelah terlibat saling usir pasca insiden serangan terhadap bekas intel Sergei Skripal menggunakan racun novichok, yang terjadi di Inggris beberapa bulan lalu.
Dalam wawancara dengan CBS Evening News, yang digelar di Edinburgh, Skotlandia, sehari menjelang pertemuan dengan Putin, Trump melontarkan pernyataan mengejutkan dengan menyebut Uni Eropa sebagai musuh AS.
“Saya kira kita punya banyak musuh. Saya pikir Uni Eropa itu musuh, terkait apa yang mereka lakukan terhadap kita dalam perdagangan. Anda mungkin tidak berpikir Uni Eropa itu musuh tapi mereka musuh,” kata Trump dalam wawancara itu.
Trump melanjutkan,”Rusia itu juga musuh dalam aspek tertentu. Cina itu musuh secara ekonomi. Tapi itu tidak berarti mereka jahat. Itu tidak berarti apa-apa. Itu hanya artinya mereka itu kompetitif,” kata Trump.
Menurut Trump, dia menghormati para pemimpin negara-negara ini. Tapi dalam urusan perdagangan, negara-negara itu telah mengambil keuntungan dari AS. “Banyak dari negara itu anggota NATO dan tidak membayar iurannya,” kata dia.