TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dalam serangan teror bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok ISIS terus bertambah. Pada Minggu, 15 Juli 2018, pejabat senior Kepolisian Provinsi Balochistan, Qaim Lashari, mengatakan kepada Al-Jazeera, korban tewas naik menjadi 149 orang dan 189 korban luka-luka.
Serangan teror bom bunuh diri ini tercatat sebagai salah satu insiden paling mematikan ketiga dalam sejarah Pakistan, setelah pemboman di Karsaz pada 2008 dan serangan terhadap sebuah sekolah di Peshawar pada 2014.
Teror bom terjadi pada Jumat, 13 Juli 2018, dimana pelaku teror menyasar pawai kampanye Partai Balochistan Awami atau BAP di distrik Mastung, provinsi Balochistan, Pakistan. Pawai dilakukan menjelang pemilu Pakistan yang akan diselenggarakan pada 25 Juli 2018.
Baca: Jurnalis Norwegia Ditangkap Saat Meliput Demonstrasi di Pakistan
Seorang pria berduka di samping mayat anggota keluarganya yang tewas dalam ledakan bom di Quetta, Pakistan, Jumat, 13 Juli 2018. Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di tengah kampanye menjelang pemilihan umum pada 25 Juli mendatang. (AP Photo/Arshad Butt)
Baca: Teror Bom Bunuh Diri ISIS di Pakistan,133 Orang Tewas
Dilansir dari Channel News Asia pada Senin, 16 Juli 2018, Ketua Partai BAP, Siraj Raisani, menjadi korban tewas dalam teror bom bunuh diri. Pelaku bom bunuh diri meledakkan bom ketika Siraj berpidato terkait pencalonan dirinya menjadi anggota parlemen dari Provinsi Balochistan.
Serangan teror bom pada 13 Juli 2018 ini telah membuat pemilu Pakistan diselimuti ketegangan. Sebelumnya pada Selasa, 9 Juli 2018, politisi paling berpengaruh di Pakistan, Haroon Bilour, tewas bersama 19 orang lainnya dalam sebuah serangan teror bom bunuh diri di sebuah pawai pemilu di kota Peshwar. Dalam insiden itu, 69 orang mengalami luka-luka.
Teror bom di kota Peshwar diklaim dilakukan oleh kelompok radikal Tahreek-e-Taliban atau biasa disebut Taliban Pakistan.
Teror bom lainnya pada Jumat 13 Juli 2018 yang mengincar pawai pemilu Partai Jamiat Ulema-e-Islam-F atau JUI-F di kota Bannu. Dalam serangan itu, empat tewas dan 19 orang luka-luka.
Tercatat ada sekitar 120 serangan teror bom menjelang pemilu Pakistan 2018. Dari jumlah tersebut, enam serangan terjadi pada dua pekan terakhir. Rentetan serangan teror bom ini setidaknya menewaskan 158 orang dan melukai lebih dari 670 orang.
ALJAZEERA l CHANNEL NEWS ASIA l MUH.BASKHORO W.D.