TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang turis asal Hungaria mengaku telah mencuri batu bata dari reruntuhan krematorium di bangunan bekas kamp konsentrasi Nazi Jerman di Auschwitz.
Pasangan laki-laki berusia 36 tahun dan perempuan berusia 30 tahun itu ditangkap pada Sabtu 14 Juli 2018, ketika turis lainnya melihat dan melaporkan aksi yang mereka lakukan ke pihak keamanan. Mereka kedapatan tengah memasukkan batu bata ke dalam tas.
Baca: Kencingi Monumen Holocaust, Pria Israel Didenda Rp 20 Juta
Tempat tidur barak yang digunakan untuk para korban yang disekap di kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau dekat Oswiecim, 19 Januari 2015. Di kamp konsentrasi ini para tahanan dihukum mati dengan ditembak, digantung, atau dibiarkan kelaparan. REUTERS/Pawel Ulatowski
"Mereka ditangkap karena mencuri aset budaya. Mereka mengaku bersalah," ujar polisi setempat, Mateusz Drwal seperti dikutip oleh NDTV, 16 Juli 2018.
"Mereka menjelaskan bahwa mereka ingin membawa pulang (batu bata) sebagai suvenir dan tidak sadar konsekuensi dari aksinya," ucap sang pelaku laki-laki saat diwawancara media berita Polandia, PAP.
Turis asal Hungaria itu akhirnya didenda masing-masing US$ 400 atau sekitar Rp 5,8 juta dan hukuman percobaan satu tahun penjara.
Krematorium kamp konsentrasi Auschwitz.[voicesinwartime.org]
Auschwitz telah menjadi simbol dari pembantaian yang dilakukan Nazi Jerman pada etnis Yahudi, yang dikenal dengan Holocaust. Sekitar satu juta tahanan di kamp konsentrasi itu diperkirakan tewas antara 1940-1945. Begitu pula lebih dari 100.000 orang lain yang bukan Yahudi seperti Roma, tawanan Soviet, dan pegiat anti-Nazi juga dijebloskan ke Auschwitz.
Baca: Kepala Liga Muslim Dunia: Sejarah Holocaust Tak Bisa Disangkal
Dilansir dari Times of Israel, kasus serupa sudah pernah beberapa kali terjadi. Beberapa orang sempat ditahan karena kedapatan mencuri artefak dari situs bersejarah Auschwitz, termasuk lima orang yang ditahan pada 2019 karena mencuri tanda perunggu yang terkenal sebagai pintu masuk kamp konsentrasi yang bertuliskan "Arbeit Macht Frei" yang bermakna "Kerja Membebaskan Engkau".
Kasus lainnya ketika dua orang pelajar asal Inggris ditangkap bersama pecahan kaca, kancing, gunting rambut, dan potongan logam yang mereka ambil. Kemudian, ada dua orang Belgia didakwa mencuri bagian dari pagar listrik. Lalu seseorang yang mengaku sebagai cucu dari korban selamat tragedi Holocaust, mencoba mengambil benda-benda bersejarah di Auschwitz untuk sebuah proyek seni.
TIMES OF ISRAEL | NDTV | ERVIRDI RAHMAT